Kadin Sultra Dorong Pemanfaatan Aspal Buton

  • Bagikan
Ketua Kadin Sultra, Anton Timbang (kanan) saat bertemu dengan Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir. (Foto: Ist)
Ketua Kadin Sultra, Anton Timbang (kanan) saat bertemu dengan Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir. (Foto: Ist)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kabupaten Buton menyimpan 80 persen cadangan aspal alam dunia yang terbentang dari utara sampai selatan. Potensi aspal di Buton begitu besar bahkan mampu menyuplai untuk kebutuhan utama dalam dan luar negeri.

Aspal alam yang hanya dimiliki oleh Buton tersebut merupakan potensi besar untuk pendapatan negara jika dikelola dengan baik. Melihat potensi kekayaan alam tersebut, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai mengambil langkah-langkah untuk mendorong promosi dan pemanfaatannya dimulai dari daerah sendiri, Sulawesi Tenggara.

Ketua Kadin Sultra, Anton Timbang menindaklanjuti hal itu telah bertemu langsung dengan Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, membahas potensi asal Buton untuk dimanfaatkan di daerah sendiri. Sehingga itu, ia berharap para kepala daerah di Sultra mau menggunakan Aspal Buton itu.

“Jangan sampai orang dari luar bilang, kita penghasil aspal tapi jalan di daerah sendiri malah lobang lobang,” ujarnya, usai bertemu Wali Kota, Sabtu (7 Oktober 2022).

Dia juga menilai, harga aspal Buton sangat murah jika dibandingkan dengan aspal minyak yang harus didatangkan dari luar daerah. Aspal Buton hanya Rp1.650.000 per ton sementara aspal minyak bisa sampai Rp8.000.000 hingga Rp13.000.000 per ton.

Menurut Anton Timbang, dari harga tersebut pemanfaatan aspal Buton bisa menghemat anggaran daerah, karena lebih murah.

“Dengan anggaran terbatas yang dimiliki setiap daerah, kemungkinan perbaikan maupun pembangunan infrastruktur jalan dengan Aspal Minyak hanya dapat dianggarkan hanya 20 sampai 30 kilometer, sementara untuk Aspal Buton bisa sampai 100 kilometer,” ujarnya.

Selain itu, Pengusaha Asli Sultra itu juga menyampaikan bahwa Aspal Buton sangat baik dengan kualitas bagus serta harga yang sangat murah.

Ia juga bersyukur sebab kedatangan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo beberapa waktu lalu dan bisa melihat langsung seperti apa kondisi Aspal Buton di Sulawesi Tenggara untuk digunakan secara nasional, sehingga tidak ada lagi impor Aspal.

Dengan adanya instruksi dari Presiden hingga 2024 tidak impor aspal, tentunya sangat mendukung pengusaha aspal untuk memproduksi aspal sebanyak-banyaknya.

“Alhamdulillah, kemarin bapak Wali Kota Kendari sudah membuat surat instruksi terkait penggunaan Aspal Buton ini sehingga ini menjadi angin segar buat Kadin Sultra,” tutupnya.

Sementara itu, Wali Kota Kendari, Sulkarnain kadir, menindaklanjuti hal tersebut langsung mengeluarkan instruksi penggunaan Aspal Buton pada tahun 2023 mendatang.

“Setelah mendengar secara detail seperti apa kualitas dan cara menggunakan Aspal Buton ini dari ketua Kadin bapak Anton Timbang, saya tidak ragu,” ungkapnya, Sabtu (8/10/2022) siang.

Dia juga membeberkan meskipun kebijakan ini merupakan kebijakan akhir di sisa masa tugasnya sebagai Wali Kota Kendari, tapi ini demi kebaikan maka harus dilakukann, ya meski sisa sehari masa tugasnya, bahkan hingga sejam.

“Kemarin saya sudah teken surat instruksi kepada seluruh OPD di lingkup Kota Kendari khususnya dinas terkait untuk menindaklanjuti, membuat regulasi dan memastikan Aspal Buton ini akan dipakai pada 2023 mendatang,” jelasnya.

Menurutnya, tidak ada pilihan sebab secara biaya lebih efisien, lebih murah, teknologi kualitasnya sudah lebih bagus, dan secara perlakuan lebih mudah dalam kondisi apapun bisa.

“Saya berterima kasih kepada bapak Anton Timbang yang sudah membuka cara berfikir kita, memberikan informasi secara jelas sehingga kami bisa mengambil keputusan,” tambahnya.

Laporan: Hasrul Tamrin

  • Bagikan