Kakanwil Kementrian Agama Sultra Resmikan Pondok Pesantren di Buton

  • Bagikan
Penandatanganan prasasti peresmian gedung ruang belajar pondok pesantren Ahsanul Uluum oleh Kakanwil Kementrian Agama Sultra, Abdul Kadir di Desa Ambuau Togo, Lasalimu Selatan, Buton, Jumat (15/2/2019). (Foto: La Ode Ali/SULTRAKINI.COM).
Penandatanganan prasasti peresmian gedung ruang belajar pondok pesantren Ahsanul Uluum oleh Kakanwil Kementrian Agama Sultra, Abdul Kadir di Desa Ambuau Togo, Lasalimu Selatan, Buton, Jumat (15/2/2019). (Foto: La Ode Ali/SULTRAKINI.COM).

SULTRAKINI.COM: BUTON – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementrian Agama Sulawesi Tenggara, Abdul Kadir, meresmikan gedung ruang belajar Pondok Pesantren Ahsanul Uluum di Desa Ambuau Togo, Kecamatan Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton, Jumat (15/2/2019).

Abdul Kadir mengatakan, dengan dibangunnya pondok pesantren tersebut paling tidak bisa menampung hafiz dan hafiza di wilayah setempat dengan harapan bisa memberikan kontribusi untuk Kabupaten Buton.

Gedung yang memiliki dua RKB itu, masih kata Abdul Kadir, merupakan bantuan dari Kantor Kementrian Agama yang nantinya bisa dioptimalkan dengan baik.

“Karena selama ini memang suasananya tidak begitu kondusif untuk belajar dengan baik dan nyaman. Dan opsesi kita yang paling besar hafiz dan hafiza kita bisa memberikan kontribusi untuk Kabupaten Buton karena seingat saya belum ada pondok Alquran atau pondok-pondok lain di Buton yang yang sudah melakukan pembinaan secara intensif,” kata Abdul Kadir usai peresmian.

Lanjut Abdul Kadir, pembangunan gedung ruang belajar itu merupakan inisiatif dari pimpinan Pondok Pesantren Ahsanul Uluum, H. Suriadi. Sedangkan pihaknya hanya membeck up apa yang dilakukan pimpinan pondok.

“Ini murni dari pimpinan pondok, Pak Suriadi, kami tinggal mendorong atau membeck up mengenai pembinaannya dan pengembangan agar bisa efektif, efisien dan tepat sasaran,” ujarnya.

Diungkapkannya, di Sultra hanya tiga kabupaten/kota yang paling menonjol mengenai pembinaan pondok pesantrennya yaitu Kota Kendari, Kabupaten Muna dan Kolaka sehingga dapat melahirkan kader-kader yang bisa berkompetisi pada level Sultra.

“Dan memang di kabupaten kota se Sultra kita dorong melalui pimpinan-pimpinan pondok, tokoh-tokoh masyarakat dan melalui Kandepag-Kandepag untuk mewujudkan harapan ini, dan itu sudah mulai bersahut-sahutan, dan hampir semua kabupaten kota itu sudah ada pondok-pondok yang melakukan pembinaan khusus tentang Al Quran yang bisa melahirkan kori koriah, hafiz hafizah yang berkualitas,” bebernya.

Ditempat yang sama, Camat Lasalimu Selatan, Jusmina Lanjaa, berharap diresmikannya gedung ruang kelas belajar tersebut bisa melahirkan hafiz dan hafizah yang berkualitas. Tidak hanya itu, diresmikannya gedung tersebut juga diharapkan bisa mengembalikan masa-masa kejayaan Islam seperti dulu.

“Harapan kita dengan diresmikannya pondok pesantren ini kembali ke masa-masa kejayaan Islam seperti zaman dulu,” harapnya.

Sebagai informasi, pondok pesantren dibawah pimpinan Drs. H. Suriadi tersebut kini sudah memiliki santri sebanyak 60 orang lebih yang telah berlangsung sejak 2014 lalu.

Peresmian itu juga turut dihadiri, Kepala KUA Lasalimu Selatan, Jabaludin Ays, pihak kepolisian, TNI, tokoh-tokoh masyarakat, serta santri dan masyarakat setempat.

Laporan: La Ode Ali
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan