Kakao di Koltim Akan dibuat Permen, Tony : Tunggu Izin BPOM

  • Bagikan
Tony Herbiansyah.Foto:Hasrianty/SULTRAKINI.COM

SULTRAKINI.COM : KOLTIM – Sudah sejak lama, Kabupaten Kolaka Timur dikenal sebagai daerah yang unggul di sektor pertanian. Salah satu komoditas unggulannya yakni kakao, merupakan yang terbesar di Sultra dari sisi produksi.

 

Untuk mengembangkan sektor ini, Bupati Kolaka Timur, Tony Herbiansyah mencanangkan program pembangunan daerah berbasis agrobisnis menuju masyarakat Koltim yang sejahtera. Salah satu komoditas ungulan yang akan dikembangkan dalam pencanangan ini, yakni kakao.

 

Untuk mendukung hal ini, Tony Herbiansyah selaku Kepala Daerah terus berupaya mempublikasi potensi sumber daya alam (SDA), untuk menarik minat investor, agar dapat berinvestasi di Koltim.

 

\”Untuk mendatangkan investor, Pemda sedang berupaya mempromosikan daerah ini, agar investor datang berinvestasi di Koltim dengan memanfaatkan SDA yang ada. Misalnya yang dapat dikembangkan, yakni Kakao,\” ungkap Tony Herbiansyah.

 

Ia menjelaskan, di Koltim ada beberapa wilayah berpotensi menjadi daerah agrobisnis. Diantaranya, Kecamatan Lambandia, Aere, Ladongi, Dangia. Dalam RPJM, wilayah tersebut telah ditetapkan sebagai daerah unggulan. Sedangkan Mowewe, Ueesi, Tinondo dan Uluiwoi hanya sebagai penyangga saja.

 

Selain itu, saat ini pemerintah juga tengah berupaya mengebangankan industri rumah tangga. Nantinya Industri ini, akan dibantu peralatan dan modal. Dengan begitu, mereka dapat mengembangkan produk kakao.

 

\”Sekarang ini sudah ada yang berhasil mengolah kakao menjadi produk jadi seperti permen. Hanya saja, sekarang sedang menunggu izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM),\” ujarnya.

 

Diungkapkannya juga, jika sudah ada izin dari BPOM, maka sudah bisa komersialkan dan dapat dipasarkan ke toko maupun pusat perbelanjaan lain. Bahkan, kata Tony, ada lembaga asal Singapura yang melakukan pembinaan, dan memberikan reward kepada pihak yang berhasil melakukan fermentasi.

 

Tak hanya itu, Kakao Kalla Industri (KKI), lanjut Tony, juga melakukan pembinaan. Dengan demikian, mutu dan kualitas kakao yang dihasilkan jauh lebih bagus.

 

\”Semua hasil kreatifitas masyarakat akan diperlihatkan pada pameran pembangunan di Kolaka, seperti produk kakao. Bukan dalam bentuk logo, tapi dalam bentuk setengah jadi. Bahkan sudah ada yang jadi permen,\” katanya.

 

Tak hanya pengembangan kakao, pencanangan ini juga akan menyasar pengembangan di sektor perternakan. Adapun yang direncanakan yakni peternakan kambing etawa.

 

Dipilihnya hewan ini, karena memiliki kualitas ekspor. Sebab, Kambing jenis ini memiliki tingginya hingga 1,40 meter dengan bobot yang dihasilkan mencapai 180 kilogram.

 

\”Hasil dagingnya, sama dengan sapi dan ini kualitas ekspor. Kalau sudah investasi masuk juga akan membuka lapangan pekerjaan serta meningkatkan pendapatan daerah,\” ungkap Tony.

 

Jadi, Lanjut tony, ini dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta untuk meningkatan PAD sehingga nantinya akan berpengaruh pada APBD. Rencana ini akan diwujudkan dengan menarik investor untuk berinvestasi.

  • Bagikan