SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kampung warna-warni kini ada di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, tepatnya berada di Kelurahan Watu-watu, Kecamatan Kendari Barat.
Letaknya tidak jauh dari jalan poros, kampung warna-warni ini berada di perbukitan Watu-watu (Bukit Indah Watu-watu) dibawah kaki kawasan hutan lindung Tahura Nipa-nipa. Kebersihan pemukiman warga yang tertata rapi semakin menambah panorama keindahannya.
Rupanya, lahirnya kampung warna-warni ini merupakan hasil studi banding Pemerintah Kota Kendari dua tahun lalu di Kota Tangerang Provinsi Banten.
Hingga melahirkan ide dan melalui bantuan CSR PT. Pasifik Paint, kawasan yang semula terlihat kumuh disulap untuk mengembangkan potensi alam yang ada menjadi destinasi wisata yang menjanjikan. Targetnya, tidak hanya untuk peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) kota, tetapi juga berdampak pada kesejahteraan masyarakat setempat “Multi Efect”.
Lurah Watu-watu, Zulkifli Adu, mengatakan pengembangan wisata di Watu-watu sudah masuk dalam program prioritas Pemkot Kendari yang bekerjasama dengan PT Pasifik Paint.
“Watu-watu akan kita sulap menjadi lokasi destinasi wisata. Tentunya, melalui CRS PT Pasifik Paint, setelah mereka melihat keindahan Bukit Momahe. Tapi ini juga bisa berjalan jika ada pastisipasi masyarakat setempat dan masyarakat sudah berkomiten membantu,” ungkap Zulkifli saat ditemui di kampung Warna-warni, Selasa (8/10/2019) sore.
Tidak hanya tembok-tembok pembatas yang warna-warni, disini juga perumahan warga didesain dengan berbagai varian full color (warna) sehingga terlihat indah dan rapi, yang sementara masih dalam tahap pengerjaan belum rampung keseluruhan.
“Kalau ini sudah jadi, pasti banyak wisatawan yang datang kesini. Secara tidak langsung meningkatkan taraf ekonomi masyarakat sekitar,” ucap lurah yang selalu tampil eksis dengan kacamata hitam itu.
Sesuai rencana pemerintah kota, kawasan itu selain pusat pariwasata, Watu-watu didesain menjadi pusat kuliner, pusat pembuatan cenderamata, baju-baju sablon yang memasang simbol-simbol kearifan lokal masyarakat Kota Kendari.
Semua itu kian nyata setelah pemkot merekrut sekaligus melatih 30 orang pemuda lokal menjadi tour guide, persiapan jika Kampung Warna-Warni sudah siap untuk dioperasikan.
“Ditargetkan November ini sudah rampung semua, Watu-watu menjadi salah satu destinasi pariwisata di kota lulo. Sekali lagi ini akan berdampak bagi masyarakat, paling tidak memberikan nilai ekonomi masyarakat, karena disitu akan terjadi transaksi ekonomi, seperti kuliner, adik-adik buka lahan parkir, ada WC umum, dengan sendirinya anak-anak muda di Watu-watu terberdayakan,” tambah Zulkifli.
Apalagi, lanjut dia, November nanti, Sulawesi Tenggara akan menjadi tuan rumah peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS). Tentunya ini akan menjadi tugas pemkot sebagai tuan rumah untuk menyambut tamu-tamu dari luar Sultra, bahkan dari luar negeri.
“Kan kalau sudah jadi, tamu-tamu HPS akan berkunjung ke Kampung Watu-Watu, dengan harapan dapat mempromosikan di daerahnya dan itu berdampak positif,” terangnya.
Ia juga mengaku sudah mengadakan rapat dengan Bappeda dan melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baik dari Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas PU PR untuk mensukseskan projek Kampung Warna-warni.
“Kita sudah rapat, tinggal action saja, apalagi wali kota sangat mendukung ini,” pungkasnya.
Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Habiruddin Daeng