Kapolres Buton Kunjungi Keluarga Korban yang Disandra Abu Sayyaf

  • Bagikan
Kapolres Buton, AKBP Agung Ramos Paretongan Sinaga saat mengunjungi rumah keluarga La Baa (Foto: Aisyah Welina/SULTRAKINI.COM)
Kapolres Buton, AKBP Agung Ramos Paretongan Sinaga saat mengunjungi rumah keluarga La Baa (Foto: Aisyah Welina/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BUTON – Kapolres Buton, AKBP Agung Ramos Paretongan Sinaga, kunjungi keluarga korban penculikan dan penyanderaan kelompok bersenjata dari Selatan Filipina, Abu Sayyaf, yakni La Baa di Desa Kamelanta,Kecamatan Kapuntori, Kabupaten Buto, pada hari Jumat 24 Januari 2020.

La Baa bersama rekannya diculik di perairan Tambisan, Tungku Lahad Datu, Sabah, Malaysia. Lokasi penculikan ini tidak jauh dari lokasi penculikan Muhammad Farhan (27) dan dua orang korban lainnya pada 23 September 2019 lalu.

Pada hari Kamis 16 Januari 2020 diketahui kapal dengan nomor registrasi SSK 00543/F yang ditumpangi La Baa masuk ke perairan Tambisan, kemudian penculikan terjadi pada keesokan harinya, Jumat (17/1)

Kapolres Buton, AKBP Agung Ramos Paretongan Sinaga, didampingi Wakapolre Buton, Kompol La Umuri, Kabag Operasional, AKP Ahmad Fataru, dan Kabag Sumda Polres Buton, AKP Syakhrir, bersama rombongan mengunjungi keluarga La Baa untuk memberikan dukungan moral dan materi sebagai bentuk perhatian Polres Buton kepada masyarakatnya.

“Jadi kita ke keluarganya menyatakan turut prihatin agar keluarga terus berdoa dan bersabar semoga La Baa bisa kembali dengan selamat,” kata Agung seusai mengunjungi rumah keluarga La Baa, Jumat (24/1/2020)

Berkaca dari kejadian ini, kata AKBP Agung, pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait dan akan berupaya untuk mendata nelayan yang ada di Wilayah Polres Buton dan melakukan sosialisasi kepada para nelayan atau mereka yang berniat untuk bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) diluar negeri khususnya dibidang perikanan untuk dapat menghindari daerah-daerah rawan saat di perairan.

“Info dari keluarga terakhir komunikasi dengan la Baa itu Desember, dia (La Baa) diajak oleh temannya dan kemudian mengetahui bahwa La Baa di sandra melalui rekan-rekan nelayannya pada Januari,” ucap Agung.

Selain La Baa, 4 orang WNI lainnya yang disandera juga berasal dari Sulawesi Tenggara yakni warga asal Wakatobi, diantaranya Arsyad Dahlan (41), Riswanto Hayono (27), Edi Lawalopo (53), dan Syarizal Kastamiran (29) yang diketahui bekerja pada perusahaan perikanan berbasis di Sandakan, Malaysia.

(Baca: Enam WNI Kabarnya Kembali Disandera, Satu Warga Wakatobi Masih Di Bawah Umur)

Saat penculikan jumlah awak kapal yang ditumpangi La Baa berjumlah 8 orang WNI, dari 8 awak kapal, 5 orang disandra sementara 3 orang lainnya dibebaskan dan dibiarkan pulang untuk membawa kapalnya kembali ke Tambisan sekaligus menyampaikan informasi penyanderaan oleh Abu Sayyaf.

Laporan: Aisyah Welina

Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan