SULTRAKINI.COM: KENDARI – Ditengah wabah pandemi Covid-19 saat ini yang serba keterbatasan, rupanya tidak membatasi semangat siswa-siswi SMAN 4 Kendari untuk tetap berkarya. Terbukti, hasil karya tulis ilmiah (KTI) dua siswanya berhasil lolos ketingkat nasional hingga internasional yang akan dilombakan di Negara Brasil pada awal November mendatang.
Sebut saja nama siswa penulisnya, Muh. Fadhilah Islamil Haqni sebagai ketua tim dan Muh. Abyan Farras Yusuf sebagai anggota, dibawah bimbingan guru Ibu Chairunnisa, S.Ag., M.Pd. Karya tulis kedua siswa ini berhasil menyabet juara 3 pada tingkat nasional dalam lomba karya tulis ilmiah yang diselenggarakan oleh Curious Indonesian Network (Coinetwork) secara virtual di Jakarta, yang diumumkan pada 27 September lalu pemenangnya.
Mengangkat tema “Chemistry Board Game (CBG) And Chemistry Barcode Scan (CBS) Based On Quick Response Code As Efforts To Quick Response Code As Efforts To Make Chemical Learning” atau sistem pembelajaran berbasis scan barcode, untuk menunjang pembelajaran Kimia. Keduanya berhasil menyabet peringkat ke 3 dibawah MAN 2 Kota Malang sebagai juara 1, dan SMA IT Samawa Cendekia sebagai juara 2.
Berkat capaian prestasi itu, keduanya bakal kembali mempresentasikan hasil karya tulis ilmiahnya dalam lomba internasional di Brazil mewakili Indonesia, November mendatang.
Fadhilah Islamil Haqni menceritakan perjuangan hasil karyanya bersama Abyan hingga menembus kompetisi internasional berawal saat mengikuti seleksi secara nasional yang diselenggarakan oleh Coinetwork yang merupakan salah satu lembaga riset yang dinaungi pemerintah untuk mencari bibit-bibit baru dari seluruh Indonesia.
“Kemarin itu untuk kompetisi nasional berlangsung dari tanggal 2 sampe 20 September pendaftaran dan pengumpulan karya, setelah itu diminta untuk mengumpulkan diskripsi karya minimal 1.000 kata dalam bahasa Inggris dan membuat video presentasi dalam bahasa Inggris,” kata Fadhilah, saat ditemui di sekolahnya, Kamis (15/10/2020).
Lanjut Fadhilah, saat presentasi di Jakarta tingkat nasional, video yang disampaikan berudrasi 2 sampai 5 menit, mulai dari latar belakang kenapa penelitian itu, metode penelitianya bagaimana, hasil apa yang didapatkan dari penelitian itu, dan kesimpulannya.
“Semua vedeonya sudah kita kelaskan semua waktu itu. Alhasil, pada waktu pengumuman 27 September itu, finalias yang diambil dari 1 hingga 9 tim seluruh Indonesia. Tapi setelah itu diseleksi lagi untuk ke tingkat internasional, ada 3 tim masuk termasuk kami SMAN 4 Kendari untuk ikut kompetisi di Brazil bersama SMAN 2 Malang dan SMA IT Cendekia,” ujar Siswa Kelas XII IPA Olympiade itu.
Anggota penulis KTI, Abyan Farras Yusuf menambahkan, karya tulis yang mereka buat bertujuan untuk menunjang pembejaran Kimia, yang didukung dengan perkembangan teknologi saat ini.
“Jadi di KTI ini kita membuat inovasi bagaimana belajar mata pelajaran Kimia itu bisa menyenangkan, tidak membuat merasa bosan siswa dan tentunya semakin membuat siswa semakin mengetri substansi dari pembelajaran tersebut,” jelasnya.
Katanya, sistem pembelajaran yang dirancang dalam karya tulis ini, mengembang inovasi belajar melalui scan barcode, bagaiman belajar sambil bermain. Jadi dengan adanya konsep seperti ini siswa juga tidak merasa jenuh, lebih ejoy dan gampang menerima materi pembelajaran.
“Aksesnya mudah, tidak perlu mencari buku dari mana, tinggal manfaatkan smartphone scane barkodenya muncul semua materinya, setelah itu dibahas bersama-sama, ada pengerjaan soal, kemudian ada sesi pembahasan oleh guru pengajar,” bebernya.
Sistem pembelajaran dalam KTI ini dikemas sistem pembelajaran berbentuk permainan yang bisa diakses secara online maupun offline.
Sementara itu, Kepala SMAN 4 Kendari, Liyu, mengaku bahwa dalam hal penulisan karya tulis ilmiah ini maupun dalam kegiata-kegiatan lain di sekolah, baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler pihaknya selalu memberikan support kepada siswa maupun siswi yang punya bakat.
“Kita beri support yang tinggi kepada anak kami, kita beri dukungan semaksimal mungkin dengan apa-apa yang mereka lakukan itu disemua kompetisi apapun,” ungkap Liyu di ruang kerjanya.
Apa lagi, kata Liyu, penulisan karya tulis yang sudah ditunjukkan oleh kedua siswanya tersebut berhubungan dengan pengembangan akademik.
“Kami berharap dan berupaya mereka ini tetap dibimbing dengan baik dan maksimal, karena dalam hal ini, mereka akan membawa nama baik sekolah dan derah serta bisa menjadi contoh bagi teman-temannya yang lain agar bergairah untuk bisa juga berkarya seperti mereka,” tutur Liyu.
Laporan: Hasrul Tamrin