Kasus DBD Kota Kendari Tertinggi di Sultra

  • Bagikan
Ilustrasi.

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara mencatat sepanjang 2021 terdapat 604 kasus deman berdarah dengue atau DBD. Kota Kendari ternyata memegang kasus terbanyak.

Kasus demam berdarah akibat gigitan nyamuk aedes aegypti di wilayah Sultra membuat tujuh orang warga meninggal dunia.

Kota Kendari menjadi daerah terbanyak angka DBD, yakni 185 kasus dan tiga orang meninggal.

Kepala Dinas Kesehatan Sultra, dr. Putu Agustin. (Foto: La Niati/SULTRAKINI.COM)

Kepala Dinas Kesehatan Sultra, dr. Putu Agustin, mengungkapkan kasus DBD di Sultra pada 2021 berjumlah 604 kasus.

“Kasus DBD di Sultra yang terbanyak adalah Kota Kendari sebanyak 185 kasus dan tiga kasus meninggal dunia,” jelasnya, Kamis (13 Januari 2022).

Kasus terbanyak selanjutnya adalah Kabupaten Kolaka 116 kasus, Kota Baubau 98 kasus dan satu orang meninggal dunia, Kabupaten Kolaka Utara 43 kasus, Konawe Selatan 37 kasus dan satu orang meninggal, Konawe 35 kasus dan dua orang meninggal, Wakatobi 26 kasus, Buton Utara 16 kasus, Muna 13 kasus, Muna Barat 12 kasus, Konawe Utara lima kasus, sementara Buton Tengah, Bombana, dan Kabupaten Kolaka Timur masing masing enam kasus.

Khusus Kabupaten Buton, Buton Selatan, dan Kabupaten Konawe Kepulauan tercatat tanpa kasus DBD.

Dalam mencegah bertambahnya kasus DBD, Dinas Kesehatan Sultra melakukan audiensi dengan masing-masing pemerintah daerah.

Selain itu, meminta warga agar tetap waspada dan selalu membersihkan lingkungan dengan tidak memberi ruang atau tempat yang bisa menjadi sarang jentik nyamuk.

“Masyarakat melakukan 3M untuk mencegah DBD, yakni menguras bak kamar mandi, menutup tempat penampungan air, serta mengubur barang bekas.

Warga juga harus tetap menerapkan protokol kesehatan ketat 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. (B)

Laporan: La Niati
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan