Mahasiswi Dicabuli, IAIN Kendari Jadi Ragu KKN di Muna

  • Bagikan

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pihak Institut Agama Islam Negeri Kendari, menyayangkan kejadian yang menimpa mahasiswinya berinisial HA (21) atas dugaan tindak pidana pelecehan seksual oleh oknum kepala Desa Labunti, Kecamatan Lasalepa, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Tak mau kejadian terulang lagi, pihak kampus meragukan Kuliah Kerja Nyata dilokasikan di wilayah Muna. Padahal untuk wilayah setempat, terbilang perdana dimasuki mahasiswa IAIN Kendari.

“Untuk tahun-tahun kedepannya, kami akan menempatkan KKN di kabupaten lain. Untuk Kabupaten Muna kami akan melihat kondisi kedepannya seperti apa, kami belum bisa pastikan kapan akan ada lagi KKN di sana. Waktu kemarin kami hanya terima informasi survei lokasi dari Pemerintah Daerah, sebab rawan dan kehidupan keras. Baru pertama datang mahasiwa sudah disuguhkan kameko (minuman keras tradisional),” ucap Ketua Panitia KKA IAIN Kendari 2018, Herman kepada SultraKini.Com, Senin (27/8/2018).

Herman mengaku, perbuatan Kepala Desa Labunti, Salamin diketahui bukan dirasakan saja mahasiswinya. Namun perbuatan bejat itu pernah dilakukan terhadap warga lainnya.

“Ternyata laporan masyarakat bahwa kepala desa sering melakukan perbuatan yang tidak baik,” ungkap Herman.

Atas insiden itu, kelompok KKN sebanyak tujuh orang di posko Desa Labunti dipindahkan ke Desa Abukuni dan Kelurahan Butung-butung, Kecamatan Katobu. Meski sejumah program telah dilaksanakan di posko tersebut, seperti pembuatan nama-nama jalan, pembuatan papan nama kepala desa, lurah dan iman serta menghidupkan kembali pendidikan usia dini.

“Atas kejadian tersebut menjadi pelajaran serta pengalaman hidup untuk perlu secara mendalam bila mana melakukan observasi awal sebelum di tempatkan KKN,” ujar Herman.

Pintu gerbang IAIN Kendari. (Foto: Rifin/SULTRAKINI.COM)
Pintu gerbang IAIN Kendari. (Foto: Rifin/SULTRAKINI.COM)

Informasi dihimpun SultraKini.Com, tujuan IAIN Kendari menempatkan KKN Tematik 2018 di Kabupaten Muna, yakni membantu program Pemda dengan membawa tema gerakan Muna mengaji, berzikir, dan salat berjamaah (Gema Sabar) yang sejalan misi Kabupaten Muna mewujudkan masyarakat religius.

KKN yang diterima langsung Bupati Muna, Rusman Emba pada Rabu, 25 Juli 2018 itu, berlangsung di Masjid Raya Al Markaz Al Munajat Raha.

Keberadaan mahasiswa KKN IAIN, sebelumnya diharapkan bupati membantu warganya bebas dari buta aksara Al Quran melalui program pembinaan baca tulis Al Quran yang akan dilaksanakan mahasiswa. Tak terlepas di situ, bupati juga sudah berharap ada sinergi dengan mahasiswa IAIN untuk membentuk perkampungan Al Quran.

Pertemuan Pemda Muna dan pihak IAIN Kendari di waktu itu juga telah menandatangani Memorandum of Understanding bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia. Bupati Muna menyatakan, bersedia menyediakan beasiswa bagi mahasiswa asal Muna untuk melanjutkan studi di IAIN Kendari.

“Tujuannya kami ingin membantu program pemerintah dan juga bentuk pengabdian kepada masyarakat memberikan pencerahan dalam hal pengembangan kerohanian,” jelas Herman.

Dalam KKN Tematik 2018 ini, mahasiswa telah disebar di sembilan kecamatan. Mereka terbagi dalam 72 posko di 62 desa dan kelurahan. Sebanyak 23 dosen pembimbing ditugaskan memantau aktivitas mahasiswa selama melaksanakan kegiatan fisik maupun non fisik (dilansir dari situs resmi IAIN Kendari).

Diberitakan sebelumnya, Kepala Desa Labunti, Salamin telah dijadikan tersangka atas tindak pidana pelecehan seksual terhadap seorang mahasiswi IAIN Kendari. Pria 46 thun ini telah diamankan aparat Polres Muna pada Minggu, 26 Agustus 2018.

(Baca: Pencabulan Mahasiswi IAIN Kendari, Kades Labunti Diciduk Polres Muna)

Laporan: Rifin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan