Kasus TBC di Kendari Meningkat pada 2022

  • Bagikan
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Kendari, Ellfi. (Foto: Riswan/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Dinas Kesehatan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara mencatat, total pasien Tuberkulosis (TBC) atau TB sebanyak 1.181 kasus dan 25 di antaranya meninggal sepanjang 2022.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Kendari, Ellfi mengatakan, dari data diperoleh setidaknya 1.181 kasus TB ditemukan di ibu kota Provinsi Sultra ini yang dinyatakan sensitif obat dan resistensi obat.

“1.181 itu juga ternyata lebih banyak ditemukan dari laki-laki dibandingkan perempuan dan di antara kasus tersebut ditemukan 72 kasus pada anak-anak,” jelasnya, Rabu (1 Maret 2023).

Dari total kasus TB di Kendari pada 2022, sebanyak 25 kasus di antaranya dinyatakan meninggal.

Elfi mengungkapkan, 25 kasus kematian TB itu, tidak semua murni disebabkan TB, melainkan diduga adanya komplikasi dengan penyakit lain.

“Tapi penyebab terbesarnya karena keganasan bakteri TB dalam dirinya (pasien),” ucapnya.

Elfi menambahkan, tata laksana pencegahan pengendalian dan pengobatan TB dari pihaknya dilaksanakan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah.

“Begitu ditemukan, kita pastikan dia berobat sesuai dengan standarnya, berat badannya, jenis kelamin, usia, takaran obat, dan berapa dosis obat yang dibutuhkan sudah bisa diperkirakan saat terkonfirmasi TB,” ujarnya.

Pemerintah Kota Kendari, kata dia, memiliki program terapi pencegahan Tuberkulosis untuk mencegah terjadinya penularan penyakit TB.

Terapi pencegahan Tuberkulosis ini mulai diperkenalkan pada 2021-2022 kepada masyarakat agar mencegah risiko berat ketika pasien kontak langsung dengan orang-orang di sekelilingnya.

Elfi mengaku, kasus TB pada 2022 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada 2021 kasus TB ditemukan 806 kasus sementara memasuki 2022 sebanyak 1.181 kasus.

Menyangkut sistem pelaporannya sudah berbasis online. “Kita sekarang punya sistem pencatatan pelaporan, yakni sistem informasi Tuberkulosis. Jadi sistem ini semua data kasus TB terakses di semua pelayanan fasilitas kesehatan di Kota Kendari,” sambungnya.

Diketahui Tuberkulosis merupakan penyakit menular akibat infeksi bakteri. Penyakit ini umumnya menyerang paru-paru, tetapi dapat menyerang organ lain. Penyakit ini bahkan banyak menyebabkan kasus kematian kepada penderitanya. (B)

Laporan: Riswan
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan