SULTRAKINI.COM: DANAU TOBA – Dubes RI untuk Polandia, Peter F Gontha memang sangat agresif mempromosikan Wonderful Indonesia. Bukan saja untuk pasar Polandia, tetapi juga di negara Eropa Tengah dan Eropa Timur. Dan itu bukan sekedar wacana. Tetapi dia lakukan dengan mengirim Famtrip (familliarization trip, red) ke Danau Toba, Sumatera Utara. Sedikitnya 16 Tour Operator Polandia, Austria, Hungaria, Slovakia, Bulgaria serta perwakilan Emirates dibawa keliling danau vulkanik terbesar dan terdalam di dunia yang di tengahnya ada Pulau Samosir itu.
“Ini danau? Saya kira lautan,” ujar Natalia Maria Swiechowicz, Travel Consultant Planet Escape Polandia, Senin (17/10). Soal ukuran, Danau Toba memang terbilang sangat besar. Panjangnya mencapai 100 km, lebarnya 30 km. Ini juga danau terbesar nomor dua di dunia setelah Victoria Lake di Afrika. Kedalaman hampir mirip lautan, mencapai 700 meter.
Fakta itu langsung menjadikan Danau Toba dinobatkan sebagai danau terdalam di dunia. “Indonesia sangat beruntung punya danau raksasa yang sangat indah. Kawasan bagus sekali, pantas dikembangkan menjadi world class tourism destination,” sambung Markus Klaus Ratzenbock, PIC Jetway Travel Lichz, Austria.
Ucapan Markus itu dibenarkan oleh peserta Famtrip yang lain. Di Eropa, keberadaan danau selalu menjadi destinasi wisata keluarga yang memikat. Di sekelilingnya dibuat pedestrian, tempat jalan yang langsung menempel di bibir danau. Toh danau itu tidak berombak besar seperti Nias, Bali, Nusa Penida, Banyuwangi, yang bisa dijadikan surfing atau berselancar.
Danau Toba, menyimpan banyak keistimewaan. Pertama, saat ini Danau Toba sudah ditetapkan menjadi 10 Destinasi Prioritas. Kawasan ini didorong menjadi kawasan wisata kelas dunia. Kedua, punya pulau besar di tengahnyayang luasnya 64.000 hektar, sebesar Singapore di Malaka. “Potensi alamnya, DanauToba oke banget. Ukurannya juga lebih besar, lebih luas, lebih dalam, lebih jernih. Modal alamnya sudah sangat kuat,” aku Roos Diana Iskandar, Minister Conselor KBRI Polandia.
Keanekaan yang ada di sekitar kawasan Toba hampir semua menggoda. Dari mulai kultur budaya unik Batak, pigura panorama alam indah di sepanjang pesisir Danau Toba, keheningannya, estetika bangunan tradisionalnya, tour keliling danaunya, semua sangat oke. Alam menggoda, panorama pun merayu. “Itu sebabnya yang kami arrange untuk mengikuti famtrip ke Indonesia berasal dari Travel Operator. Kami ingin memberikan gambaran riil soal potensi wisata di Indonesia. Hard sellingnya jadi makin gampang,” tambah Roos.
Roos optimistis Danau Toba akan makin laku dan populer. Menurutnya pasar wisata Indonesia sudah mulai banyak dilirik wisatawan Polandia. Cerminannya bisa dilihat dari traffic penerbangan Warsawa ke Indonesia. Sejak Juni 2016, setiap dua minggu sekali pesawat charter flight LOT Polish Airlines sudah rajin bolak balik Warsawa –Indonesia. Pesawatnya pun tak kecil.
Layanan charter flight tadi diisi dengan penerbangan Boeing 787 Dreamliner. Yang membuat Roos sumringah, sejak Juni 2016, ketersediaan seat penumpang tak pernah kosong. Jumlahnya selalu menembus 252 penumpang. “Saya selalu meng-update info soal ini. Setiap dua minggu sekali penerbangan dari Warsawa ke Indonesia selalu full. Angkanya selalu menembus 252 seat. Dan charter flight ini, akan terus dilakukan per dua minggu sekali hingga Maret 2017,” ungkapnya.
Lantas apa sih yang dicari di Indonesia? Mengapa juga orang-orang Polandia dan Eropa Timur launnya rela terbang 11 jam hanya untuk plesiran ke Indonesia? “Yang dicari 3S. Orang-orang Polandia itu sangat suka dengan: Sea, Sand and Sun. Danau Toba salah satu yang dicari karena ada unsur wisata air di dalamnya,” ulas Roos.
Dan soal ini, Roos sepertinya bisa bernafas lega. Berita perayaan HUT Kemerdekaan ke-71 RI, Agustus 2016 yang dipusatkan di Danau Toba, memastikan keseriusan pemerintah mengundang mata dunia melirik Danau Toba. “Roh” pariwisata pantai Danau Toba dan Tomok – Samosir seperti “dipanggil” kembali untuk merayu wisatawan plesiran ke sana.
Pada Agustus 2016 silam, danau yang merupakan kawah seluas 1.145 kilometer persegi itu menjadi perhatian dunia karena terus diekspose oleh ratusan media yang membawa kameranya ke Toba. ”Danau Toba merupakan salah satu keajaiban alam yang menakjubkan di Pulau Sumatera. Sulit untuk membayangkan pemandangan lain yang lebih indah untuk dikunjungi di Sumatera Utara selain tempat ini. Setelah famtrip ini, saya yakin kunjungan wisatawan Eropa Timur ke Danau Toba akan makin meningkat,” ucap Roos. (*)
(Kemenpar RI)