Kemdikbud Pastikan Pihak SMAN 1 Wangi-wangi Diganjar Sanksi Atas Aksi Joget Erotis

  • Bagikan
Salah seorang tim investigasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI saat mendatangi SMAN 1 Wangi-wangi di Kabupaten Wakatobi, Sultra, Selasa (8/5/2018). (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)
Salah seorang tim investigasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI saat mendatangi SMAN 1 Wangi-wangi di Kabupaten Wakatobi, Sultra, Selasa (8/5/2018). (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Hebohnya video joget erotis usai pengumuman kelulusan siswa SMAN 1 Wangi-wangi di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara sampai mengundang Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nasrul Latif guna melakukan investigasi. Bahkan memastikan adanya sanksi terhadap sekolah secara profesional, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin PNS.

“Peristiwa ini terjadi di lingkungan sekolah. Jadi pihak sekolah harus dimintai pertanggungjawabannya. Tentu sanksi yang akan diberi harus sesuai dengan tingkat kesalahan,” kata Nasrul Latif saat melakukan investigasi di SMAN Wangi-wangi, Selasa (8/4/2018).

Menurutnya, pihak yang berhak memberikan sanksi, yakni Dians Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara, sesuai kewenangan di dalamnya.

“Berdasarkan investigasi, tingkat kesalahannya masih dalam ketegori rendah dan sedang. Yang masuk dalam ketegori besar kecuali siswa narkoba, hamil, dan terjadi kekerasan dalam lingkungan sekolah,” jelas Nasrul Latif.

Kedatangan dirinya bersama rekannya di SMAN 1 Wangi-wangi itu atas perintah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy dengan tujuan menginvestigasi video yang mempertontonkan joget erotis sambil memegang tiang bendera oleh sejumlah siswa di sekolah tersebut ketika pengumuman kelulusan sekolah beberapa waktu lalu.

“Sebagai generasi penerus, mereka (siswa) harus diselamatkan. Sekolah telah menangani persoalan tersebut dan pelakunya juga sudah minta maaf kepada publik. Mereka mengaku joget itu dilakukan semata-mata meluapkan kegembiraan. Untuk pihak sekolah kami akan lakukan pembinaan secara profesional agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali,” terang Nasrul Latif.

 

 

Laporan: Amran Mustar Ode

  • Bagikan