Kemenpar RI Inginkan Konsel Kembangkan Sektor Pariwisata

  • Bagikan
Sekretaris Menteri Pariwisata RI, Ukus Kuswara (baju putih) bersama Bupati Konsel, Surunuddin Dangga dan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Konsel, Mahar Buburanda Imran. (Foto: Adryan Lusa/SULTR

SULTRAKINI.COM: KONAWE SELATAN – Kekayaan pariwisata di Kabupaten Konawe Selatan mendapat apresiasi dari Kementerian Pariwisata RI. Selain guna memenuhi undangan Pemda, kunjungan Sekretaris Kemenpar, Ukus Kuswara di dua objek wisata Konsel itu turut memberikan masukkan terkait pengembangan pariwisata daerah tersebut.

Dikatakan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Konsel, Mahar Buburanda Imran, Kemenpar menyarankan adanya pengembangkan pariwisata dari sisi atraksi, aksesibilitas dan amenitas. Atraksi dinilai penting untuk mengundang daya tarik pengunjung, selain itu perlu ada penambahan akses transportasi udara. Dari segi amenitas, Ukus menyarankan adanya pengembangan perhotelan atau home stay.

“Di Konsel destinasi wisata begitu banyak yang memesona. Juga dari unsur budaya yang beraneka ragam, 35 persen karena alamnya dan lima persen itu destinasi wisata dapat dipoles melalui buatan. Kalau di Pulau Hari dan Lara tinggal dipoles saja sehingga menjadi wisata yang luar biasa,” kata Mahar, Selasa (25/04/2017).

Pengembangan wisata Konsel berpotensi meningkatkan sektor perekonomian masyarakat, pendapatan dan pengembangan pembangunan daerah. Asalkan ada perhatian dari pemerintah setempat. “Jika pemda akan fokus ke pariwisata maka akan langsung dirasakan masyarakat. Sebab pariwisata itu uangnya langsung diterima masyarakat. Kalau soal anggaran maupun pusat juga terbatas. Ada yang menjadi prioritas tentunya. Olehnya itu, pariwisata perlu dikembangkan melalui kemitraan dengan swasta. Karena dimana-mana jika pariwisata dikelola pemda susah majunya. Karena pemda bukan ke bisnis tetapi melayani rakyat,” jelasnya.

Konsel hingga kini terus meningkatkan sektor pariwisata bahari hingga peninggalan bersejarah, yakni Pulau Hari, Pulau Lara, Pulau Senja, Air Terjun Moramo, Rawa Aopa, Savanna dan Bunker peninggalan sejarah saat perang dunia II oleh tentara Jepang di Kecamatan Ranomeeto.

Laporan: Adryan Lusa

  • Bagikan