Kemenpar Targetkan 20 Juta Wisatawan pada 2019

  • Bagikan
Foto bersama usai FGD analisis kunjungan wisatawan pada destinasi prioritas Wakatobi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata, Jumat (21/12/2018). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI. COM)
Foto bersama usai FGD analisis kunjungan wisatawan pada destinasi prioritas Wakatobi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata, Jumat (21/12/2018). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI. COM)

SULTRA KINI.COM: WAKATOBI – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan pengunjung wisata nasional di Indonesia pada tahun 2019, 20 juta wsatawan, yang direalisasikan dibeberapa wilayah termasuk di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kepala Sub Bidang Analisis Data Pemasaran I Kemenpar, Norman Sasono, mengatakan tercatat 2018, dari 17 juta target kunjungan sampai dengan Oktober sudah direalisasikan sekitar 13,2 juta pengunjung yang berkunjung di Indonesia. Sehingga target itu ditingkatkan menjadi 20 juta kunjungan.

“Kita berharap diakhir tahun ini minimal diatas 19 juta target kunjungan wisman dapat tercapai,” ungkap Norman Sasono pada saat membuka Focuss Group Discussion Analisis Kunjungan Wisatawan Pada Destinasi Prioritas Wakatobi di salah satu hotel, Jumat (21/12/2018).

Untuk itu, beberapa terobosan-terobosan baru terus dikembangkan Kemenpar dalam rangka meningkatkan kunjungan, diantaranya meningkatkan wisatawan Kros Border karena itu dianggap bisa memberikan kontribusi besar dan itu sudah terjadi di beberapa daerah seperti Entikong Kalimantan Barat dan Atambua Nusa Tenggara Timur (NTT). Juga Program Hot Deals akan dikembangkan untuk paket – paket wisata baik di Bali, Jakarta dan Kepulauan Riau.

Selain itu, di tahun 2019 juga akan dikembangkan paket hotel dibeberapa daerah yang potensi pariwisatanya cukup besar termasuk akan menyeimbangkan program tourism hard yang ada di Singapura.

“Ibaratnya kita coba memancing kolam di negara tetangga, untuk beberapa wisatawan yang dari Eropa ke Singapura bisa mampir di Indonesia,” ujar Norman.

Menurutnya, salah satu penyebab kunjungan wisatawan tidak begitu besar di Indonesia di tahun ini, karena kondisi geografis Indonesia yang rentan terhadap gempa bumi, seperti yang akhir-akhir ini sering terjadi di Lombok itu juga berdampak terhadap kunjungan wisatawan mancanegara.

“Yang menjadi penyebab juga kunjungan wisata kita ini kondisi geografis, misalnya baru-baru ini gempa di Lombok itu dampak nampak sekali,” pungkasnya

Kegiatan FGD analisis kunjungan wisatawan ini juga turut melibatkan Pemerintah Daerah Wakatobi sebagai tuan rumah, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), juga beberapa pelaku usaha dan stakeholder di bidang pariwisata.

Sementara itu, guna mewujudkan sinergitas antara pemerintah daerah dan kementrian, Dinas Pariwisata Wakatobi akan berupaya semaksimal mungkin dengan terus membuat trend peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara maupun wisatawan nasional. Tercatat di tahun 2018, kunjungan wisata di Wakatobi mencapai angka 27 ribu baik kunjungan mancanegara dan kunjungan nasional.

“Alhamdulillah di tahun ini angka kunjungan wisatawan kita meningkat dari tahun sebelumnya dari 22 ribu menjadi 27 ribu, tapi yang terpenting sekarang kita harus jaga trendnya sehingga itu bisa terus meningkat,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Wakatobi, Nadar, saat ditemui pada saat membuka kegiatan.

Beberapa upaya pun juga akan dilakukan pemerintah kabupaten Wakatobi guna mendorong peningkatan kunjungan wisatawan diantaranya meliputi atraksi dan snorkling, Amenitas seperti perhotelan, dan peningkatan sumberdaya manusia.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan