Kemensos Serahkan Bantuan Miliaran Rupiah untuk Sultra

  • Bagikan
Mensos RI, Agus Gumiwang Kartasasmita menyerahkan bantuan untuk korban banjir, longsor, dan bencana sosial di Provinsi Sultra secara simbolis kepada Gubernur Sultra, Ali Mazi, Rabu (12/6/2019). (Foto: La Niati/SULTRAKINI.COM)
Mensos RI, Agus Gumiwang Kartasasmita menyerahkan bantuan untuk korban banjir, longsor, dan bencana sosial di Provinsi Sultra secara simbolis kepada Gubernur Sultra, Ali Mazi, Rabu (12/6/2019). (Foto: La Niati/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Menteri Sosial RI, Agus Gumiwang Kartasasmita menyerahkan bantuan untuk korban banjir, longsor, dan bencana sosial di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (12/6/2019). Bantuan berupa dana itu berjumlah Rp 3.727.686.625.

Penyerahan bantuan penanggulangan banjir dan konflik sosial dilakukan secara simbolis kepada Gubernur
Sultra, Ali Mazi di Posko Tanggap Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor dan Bencana Sosial Sultra Aula Makorem 143/HO. Penyerahan ini turut dihadiri Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, Kepala Basarnas Djunaedi, dan organisasi perangkat daerah (OPD) Sultra.

Total bantuan Rp 3.727.686.625. Bantuan penanganan bencana alam Rp1.534.337.000 dan bantuan penanganan konflik sosial Rp 2.193.349.625. Donasi juga dipaket dalam bentuk bahan makanan, pakaian, tenda, kasur, dan obat-obatan.

Ali Mazi mengatakan, sejumlah wilayah di Sultra mengalami banjir, tanah longsor, dan konflik sosial. Banjir berlangsung sejak pertengahan Mei 2019 disebabkan intensitas hujan yang tinggi utamanya di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Konawe, Kolaka Timur, Konawe Selatan, dan Kota Kendari.

“Kondisi paling parah terjadi di Konut yang mengakibatkan terisolasinya lima kecamatan akibat putusnya jalur transportasi, trans Sulawesi yang menghubungkan Sulawesi Tengah dan Sultra. Kami sudah menyalurkan bantuan logistik, pendirian shelter, dan evakuasi kepada masyarakat terdampak banjir,” ujarnya.

Sedangkan konflik sosial terjadi di Kabupaten Buton. Penyebabnya kata gubernur, adanya pertikaian antara warga Desa Gunung Jaya dan Desa Sampobalo yang mengakibatkan puluhan rumah terbakar dan adanya korban jiwa. Namun, kondisi di lokasi konflik sosial kini kondusif berkat pengamanan dari TNI, Polri serta mediasi yang dilakukan pemerintah provinsi, pemerintah daerah serta pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial.

“Kami mengharapkan bantuan pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial dalam rangka mempercepat penanganan bencana banjir dan konflik sosial, saat tanggap darurat maupun pascabencana,” ucapnya.

Mensos RI, Agus Gumiwang meminta gubernur bersama jajaranya mendata dan menyampaikan usulan-usulan tambahan kebutuhan masyarakat yang terdampak banjir maupun konflik sosial.

“Bagi rumah warga terdampak banjir akan kami berikan bantuan masing-masing rumah 15.000.000,00. Tolong datanya dilengkapi sebagai bahan pertanggungjawaban kami. Muda-mudahan ini bermanfaat bagi warga,” terang Agus.

Kementerian Sosial RI juga akan menangani konflik sosial di Buton melalui program keserasian sosial yang melibatkan berbagai pihak untuk melakukan mediasi. Program ini sudah lama diterapkan di beberapa daerah di Indonesia yang terdampak konflik sosial.

“Kami akan menurunkan para mediator, psikolog untuk mengetahui dan menggali penyebab konflik sosial di Buton. Hal ini kita harapkan tidak terjadi lagi konflik sosial baik di Buton maupun daerah lain,” tambah Agus.

Pihaknya bersama Pemprov Sultra akan membangun lambang berupa tuhu maupun balai pertemuan sebagai simbol dari komitmen berbagai pihak yang berkonflik. Komitmen tersebut menjadi dasar untuk hidup secara harmonis dan membangun daerahnya kembali serta menghilangkan kecurigaan satu sama lain dan saling berbaur.

Laporan: La Niati
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan