Kendari Langganan Banjir, Wawali: Drainase dan Budaya Warga Perlu Dibenahi

  • Bagikan
Salah satu titik banjir di Kota Kendari di Jalan Sorumba Kelurahan Bonggoeya. (Foto: ist/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kota Kendari menjadi salah satu wilayah langganan banjir tiap tahun saat musim penghujan tiba. Akibat curah hujan yang mengalami puncaknya di bulan Maret dan Juni.

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Adi Istiyono, kepada SULTRAKINI.COM melalui pesan whatsapp-nya, Rabu (1/3/2017) malam mengungkapkan, saat curah hujan memuncak, karakteristik cuaca akan ditandai dengan panas pada pagi hari. Setelah itu, pada siang, sore, dan malam hujan akan terjadi dengan intensitas sedang maupun lebat.

“Di cuaca hujan seperti ini, potensi angin kencang dan petir juga berpotensi terjadi karena pembentukan awan cumolonimbus akan sering terjadi,” jelasnya.

Dari pantauan SULTRAKINI.COM, akibat curah hujan yang tinggi ini, beberapa titik di wilayah Kendari selalu menjadi langganan banjir di antaranya di Jalan DI Pandjaitan sekitar Bundaran Pesawat, Jalan La Ode Hadi sekitar Pertigaan UMK, Jalan Sorumba arah Pasar Panjang Bonggoeya, Perumahan BTN DPR, serta di beberapa titik di Kecamatan Kendari Barat.

Hasil pantauan SULTRAKINI.COM, buruknya drainase menjadi penyebab berbagai titik tersebut langganan banjir sebab air tampak tetap menggenang meski hujan telah reda.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Walikota Kendari, Musadar Mappasomba, yang ditemui usai menghadiri salah satu kegiatan di Taman Kota Kendari, Selasa (28/2/2017) malam, kepada sejumlah awak media mengatakan drainase memang perlu mendapatkan penataan serius. Apalagi menurutnya dengan topografi Kota Kendari yang memiliki banyak daerah yang rendah.

“Dengan kondisi topografi kota memang drainase perlu ditata dengan penanganan serius. Kita akui banjir ini masalah yang secepatnya harus diselesaikan,” katanya.

Namun, selain pembenahan fisik, ia juga menekankan mengenai budaya masyarakat yang belum sadar akan kebersihan lingkungannya. “Kultur masyarakat kota juga perlu dibentuk, karena biasanya biar sudah tertumpuk sampah di selokannya tidak dibersihkan. Akhirnya saat hujan datang air tidak bisa mengalir, sehingga air jadi tergenang,” tandasnya.

  • Bagikan