Kendari Mengalami Deflasi 0,36 Persen pada November 2019

  • Bagikan
Kepala BPS sultra, Muhamad Edy Mahmud (tengah). (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara, wilayah Kendari mengalami deflasi 0,36 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 132,28 pada November 2019.

Kepala BPS Sultra, Muhammad Edy Mahmud, menerangkan deflasi di Kota Kendari disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 1,67 persen. Tercatat penurunan indeks dari 150,05 pada Oktober 2019 menjadi 147,54 pada November 2019. Sebelas subkelompok bahan makanan, lima subkelompok tercatat deflasi, enam subkelompok mengalami inflasi.

“Subkelompok yang mengalami deflasi, yakni ikan segar 5,58 persen; kacang-kacangan 1,05 persen; sayur-sayuran 0,90 persen; lemak dan minyak 0,41 persen, serta ikan diawetkan 0,01 persen,” terang Edy, Senin (2/12/2019).

Sedangkan subkelompok tercatat inflasi adalah buah-buahan 2,97 persen; bumbu-bumbuan 1,02 persen; daging dan hasl-hasilnya 0,63 persen; telur, susu, dan hasil-hasilnya 0,24 persen; bahan makanan lainnya 0,19 persen serta padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,05 persen.

Sementara kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada November 2019 tercatat inflasi 0,16 persen atau terjadi kenaikkan indeks dari 138,47 pada Oktober 2019 menjadi 138,69 pada November 2019.

Dua subkelompok tercatat inflasi, yaitu subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,41 persen dan subkelompok makanan jadi 0,11 persen. Sedangkan subkelompok minuman yang tidak beralkohol tercatat deflasi sebesar 0,11 persen.

“Kelompok tersebut pada November 2019 memberikan inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi, yaitu rokok kretek filter sebesar 0,01 persen, rokok putih 0,005 persen, biskuit 0,004 persen, selai/jam 0,002 persen, serta teh dan rokok kretek masing-masing sebesar 0,001 persen,” jelas Edy.

Secara nasional dari 82 kota yang menghitung inflasi, 25 kota tercatat deflasi dan 57 kota tercatat inflasi. Deflasi terdalam tercatat di Tanjung Pandan (Provinsi Bangka Belitung) 1,06 persen dengan IHK 146,21 dan deflasi terendah tercatat di Denpasar (Provinsi Bali) dan Batam (Provinsi Kepulauan Riau) masing-masing 0,01 persen dengan IHK masing-masing 133,54 dan 137,96.

“Dari sebelas kota di Pulau Sulawesi, satu kota tercatat deflasi dan sepuluh kota tercatat inflasi. Deflasi tercatat di Kendari sebesar 0,36 persen dengan IHK 132,28. Sedangkan inflasi tertinggi tercatat di Manado (Provinsi Sulawesi Utara) sebesar 3,30 persen dengan IHK 140,99,” tambahnya.

Tingkat inflasi Kota Kendari dari Januari sampai November 2019, lanjutnya, sebesar 2,96 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun November 2019 terhadap November 2018 sebesar 2,87 persen. Sedangkan tingkat inflasi periode yang sama November 2018 tercatat 0,28 persen, tahun kalender Januari sampai November 2018 sebesar 2,64 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk November 2018 terhadap November 2017 tercatat 3,33 persen.

Laporan: Wa Rifin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan