SULTRAKINI.COM:KONAWE – Galau berat lantara suami banyak madunya, Sartini Tombili akhirnya memilih untuk menjalin hubungan gelap dengan pria lain. Wanita yang menjabat Kepala Puskesmas Kecamatan Morosi Kabupaten Konawe itu nekat bermain serong dengan Tunasrianto, PNS LPMP Sultra yang juga berstatus suami orang. Selama dua tahun menjalin kemesraan, hubungan keduanya akhirnya terbongkar.
Kabar perselingkuhan dua PNS tersebut diungkapkan Sr, istri Tunasrianto. Wanita berusia 47 tahun itu, mengaku telah lama meperhatikan gelagat yang tidak beres dari suaminya. Kabar miring tentang suaminya kerap ia dengar. Namun ia tak begitu perduli.
“Biasanya, Dia sering keluar malam tidak jelas begitu. Saya juga sudah sering dengar kalau ada perempuan lain,” ujarnya.
Suatu ketika pada bulan April, Tunasrianto melayangkan surat cerai kepada istrinya. Surat tersebut bahkan telah ditembuskan ke kantor tempatnya bekerja, LPMP Sultra. Kebetulan, pria yang baru terangkat sebagai PNS tahun 2014 itu masih sekantor dengan isterinya.
“Surat yang ditembuskan ke kantor itu saya sudah kopi. Alasannya menceraikan saya, di situ tertulis kalau kami sudah tidak ada keharmonisan. Selain itu, dia selaku pemohon katanya tidak dihargai sebagai suami yang sah,” jelas Ibu tiga anak itu, mengutip isi surat cerai yang dilayangkan kepadanya.
Meski demikian, Sr mengaku masih tinggal serumah dengan suaminya ketika itu. Akan tetapi, komunikasi keduanya sudah tidak begitu baik lagi. Walaupun keduanya masih kerap ke kantor berbarengan.
Kabar perselingkuhan Sartini dan Tunasrianto mulai membakar hati Sr, ketika informasi itu disampaikan langsung oleh mertuanya. Ia pun mengecek kebenaran informasi tersebut dengan mendatangi rumah Sartini.
“Walaupun marah, saya tetap tenang. Saya menghargai dia, karena sama-sama PNS. Apa lagi dia itu pejabat, yang menjabat Kepala Puskesmas di Morosi,” terangnya.
Pada pertemuan yang berlangsung 13 Juli 2016 itu, Sartini tidak menampik jika ia pernah punya hubungam spesial dengan suami Sr. Ia bahkan mengaku, jika hubungan gelap mereka telah terjalin selama dua tahun lamanya. Namun ia juga menerangkan, sejak tiga bulan terakhir mereka tidak pernah lagi bertemu.
“Saya tanya dia, mengapa dia bisa mau sama bapaknya. Katanya, karena galau. Dia bilang, suaminya (Jufri) banyak isterinya. Intinya dia khilaf,” urai Sr.
Sejak peristiwa itu, Sr tak lagi tinggal serumah dengan suaminya. Tinggalah Sr dan tiga anaknya di rumah. Suaminya, dikatakan Sr pergi entah kemana. Jika di kantor, keduanya hanya bisa saling pandang dari jarak jauh. Bahkan untuk tegur sapa pun urung dilakukan.
“Gara-gara bapaknya sudah tidak pernah di rumah lagi, anak-anak suka menangis. Tidak ada lagi yang suka antar mereka ke sekolah,” tambahnya.
Berdasarkan informasi yang di dengar Sr, Tunasrianto baru saja menyelesaikan adatnya terhadap Sartini, Jumat (29/07/2016). “Katanya dia membayar satu ekor sapi ke Sartini dan beberapa persyaratan ada lainnya. Itu yang saya dengar,” katanya.
Lanjut Sr, sementara untuk hubungan rujuk antara ia dan suaminya, kata pak Imam yang mengurus masalah tersebut, keduanya harus nikah lagi. Ibarat kata, keduanya telah masuk zona hukum talak satu.
“Kalau dia mau kembali, saya tetap terima, karena anak-anak sering tanya kapan masalah ini selesai. Sementara untuk ibu Sartini, saya meminta kepada atasannya untuk mempertimbangkan posisinya selaku Kepala Puskesmas. Rasanya, tidak etis ketika seorang pejabat publik melakukan hal demikian. Terlebih lagi ia sendiri masih berstatus istri sah orang lain,” tandasnya.