Kerugian Ditaksir Rp 5 Miliar Akibat Kebakaran Pasar Sentral Wakuru

  • Bagikan
Puing-puing sisa kebakaran Pasar Sentral Wakuru. (Foto: Dok. Polsek Tongkuno)

SULTRAKINI.COM: MUNA – Kapolsek Tongkuno, IPDA Muh. Nexon Ode Byo, menjelaskan kebakaran di Pasar Sentral Wakuru disinyalir berasal dari sebuah kios lalu merembet ke kios lainnya, Rabu (6/10/2021).

“Kondisi pasar sepi dan tidak adanya unit pemadam kebakaran sehingga api semakin membesar dan dapat dipadamkan secara manual oleh masyarakat, api menghanguskan seluruh kios baik yang terbuat dari kayu maupun permanen yang terletak saling bersambungan pada bagian depan pasar,” jelasnya, Rabu (6/10/2021).

Sebelum insiden itu terjadi, aktivitas berdagang masih berlangsung hingga sekitar pukul 22.00 Wita pedagang mulai menutup kiosnya.

Akibat kebakaran ini, tidak hanya kios-kios pedagang yang hangus dilalap api, bangunan kantor pasar sentral Wakuru yang terletak pada bagian tengah dan kios yang terbuat dari kayu pada bagian depan pasar.

“Ada sekitar 60 kios dari kayu dan kios permanen pada bagian tengah pasar sekitar 24 buah dengan jenis barang dagangan, yakni pakain jadi, sepatu, pecah belah, dan kosmetik,” terangnya.

(Baca: Puluhan Kios Pasar Sentral Wakuru di Muna Hangus Dilalap Api)

Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut, namun kerugian materil ditaksir mencapai Rp 5 miliar.

Dari kejadian ini, Polsek Tongkuno melakukan penyelidikan dan masih melakukan pendalaman kasus. Dugaan sementara kebakaran disebabkan arus pendek listrik di kios pasar yang terbuat dari kayu pada bagian depan.

Puing-puing sisa kebakaran Pasar Sentral Wakuru. (Foto: ist)

Sebelum datangnya bantuan dari Pemadam Kebakaran Muna, masyarakat setempat juga ikut memadamkan api.

Kepala Seksi Oprasional Pemadam Kebakaran Muna, Yamin, menyampaikan setelah pihaknya mendapat laporan kabakaran, anggotanya langsung bergerak cepat dengan menggunakan dua unit armada menuju lokasi kebakaran. Lokasi pasar cukup jauh dan kondisi jalan yang rusak, membuat pasukannya terlambat tiba di lokasi.

“Kita tiba sekitar pukul 01.00 Wita. Kita masih dapat kobaran api dan langsung melakukan pemadaman serta pendinginan hingga pukul 04.00 Wita,” ungkapnya.

Sementara itu, La Udju (65) sebagai petugas malam Pasar Wakuru mengaku, sebelum tidur dirinya melakukan patroli keliling pasar, kemudian tiba-tiba melihat api muncul pada atap salah satu kios yang terbuat dari kayu yang berada di bagian depan Pasar Sentral Wakuru.

Kemudian dirinya berteriak meminta tolong kepada masyarakat yang berada di sekitar pasar. Saat itu juga masyarakat ramai datang membantu memadamkan api dan menyelamatkan barang dagangan pada kios masing-masing.

“Kondisi malam itu sebelum kejadian sepi dan seluruh pedagang yang berjual pada malam hari juga telah kembali ke rumah masing-masing setelah menutup kiosnya,” tambah La Udju. (B)

Laporan: LM Nur Alim
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan