SULTRAKINI.COM:KENDARI – Universitas Halu Oleo membatalkan pemberian bantuan pendidikan Bidikmisi kepada 230 mahasisiwa di tahun 2016. Pembatalan ini didasarkan hasil verifikasi pihak kampus yang menemukan mahasiswa tersebut dari golongan mampu secara ekonomi, bahkan puluhan diantaranya merupakan anak Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Hasil verifikasi Bidikmisi 2016 menemukan sekitar 130 mahasiswa dengan profesi orangtua PNS dan sekitar 100 mahasiswa ditanggungi orang mampu (wali),” kata Kepala Pengelola Bidikmisi UHO Kendari, Muamal Gadafi, Senin (29/8/2016).
Menurutnya, kesalahan tersebut berasal dari pihak sekolah sebelum pengiriman ke pusat. Bahkan anak dari pejabat daerah ikut terdata sebagai peserta bidikmisi. “Ada anaknya kepala dinas, kepala desa itu juga dimasukkan,” tambahnya.
Dari data UHO, ditahun 2016 kampus terbesar di Sultra ini menerima 2.963 mahasiswa penerima Bidikmisi yang dijaring Kemenristekdikdi dari berbagai sekolah.
Untuk memastikan bantuan pendidikan tersebut sampai ke tangan yang berhak, pihaknya juga akan melakukan verifikasi data mahasiswa Bidikmisi angkatan 2015 yang disinyalir terdapat anak PNS. “Kita akan lakukan verifikasi juga di 2015. Jadwalnya belum dipastikan,” tutupnya.
Sejak UHO Kendari membuka jalur Bidikmisi di tahun 2010, peningkatan jumlah mahasiswa terus melambung. Bahkan UHO menjadi kampus dengan penerima bidikmisi terbesar se Indonesia. Tahun 2010 jumlah mahasisiwa penerima Bidikmisi UHO sebanyak 177, Selanjutnya di 2011 sebanyak 400 mahasiswa, 600 mahasiswa tahun 2012, 932 mahasiswa pada tahun 2013, 2.163 mahasiswa di tahun 2014 dan 2.350 tahun 2015.