Ketidakjujuran, Awal Infeksi Virus Korupsi Dikalangan Mahasiswa

  • Bagikan

By. Muhamad IqbalVirus merupakan suatu mahluk hidup yang dapat menyebabkan kematian bila terinfeksi dalam tubuh manusia. Telah banyak korban meninggal dunia yang terjadi dikalangan masyarakat  disebabkan oleh infeksi virus. Bahkan WHO melaporkan bahwa 250 juta korban meninggal dunia dikarenakan terinfeksi virus. Sehingga virus dapat dikatakan sebagai mahluk yang sangat mematikan, begitupun halnya dengan korupsi. Korupsi merupakan salah satu tindakan yang dapat merugikan manusia, bangsa dan Negara. Tindakan korupsi telah banyak merugikan Negara yang pelakunya didominasi oleh para pejabat negri. Seiring dengan perkembangan zaman tindakan korupsi semakin meningkat. Mahasiswa yang notabenenya sebagai generasi penerus bangsa merupakan salah satu asset Negara yang diharapkan dapat memberantas korupsi. Namun, hal tersebut tidak sesuai apa yang dipikirkan, karena di era modern ini tindakan korupsi telah banyak terjadi dikalangan mahasiswa. Tindakan korupsi dikalangana mahasiswa terjadi akibat sifat ketidakjujuran mahasiswa. Budaya ketidakjujuran semakin merajalela dikalangan mahasiswa. Bahkan akar dari terjadinya tindakan korupsi bmurni dari factor ketidakjujuran pada saat menjadi mahasiswa. Sifat percaya diri, semangat, inovasi serta etos kerja seorang mahasiswa mulai terjajah oleh perkembangan zaman. Indikator sederhana tindakan korupsi yang banyak terjadi dikalangan mahasiswa misalnya mencontek, plagiasi, dan sikap titip absen. Budaya ketidakjujuran mahasiswa seperti perilaku mencontek merupakan salah satu tindakan korupsi yang paling dominan terjadi dikalangan mahasiswa. Perilaku mencontek merupakan tindakan perampasan keadilaan dan kemampuan seseorang oleh para pencontek. Perilaku mencontek akan membunuh sifat kepercaandiri seorang mahasiswa. Bila kebiasaan tersebut berlanjut maka percaya diri akan kemampuan diri menjadi luntur, sehingga semangat belajar jadi hilang, mahasiswa akan terkungkung oleh pendapatnya sendiri, yang merasuki alam pikirnya bahwa untuk pintar tidak harus dengan belajar, tapi mencontek.Perilaku ketidakjujuran mahasiswa berikutnya adalah fenomena plagiasi yaitu tindakan menjiplak hasil karya orang lain. Tindakan plagiasi selalu menjadi momok bagi pendidikan di Indonesia. Terungkapnya kasus plagiasi di bebarapa perguruan tinggi, menjadi tolok ukur bagi kualitas pendidikan. Tindakan copy paste seakan menjadi ritual wajib dalam memenuhi tugas dari dosen. Bagi mereka penjiplak seakan tidak dapat mempercayai kemampuan dalam dirinya sendiri. Sehingga kebiasaan penjiplakan telah menjadi rutinitas mereka dalam mengerjakan tugas dari dosen masing-masing.Selanjutnya, perilaku ketidakjujuran mahasiswa adalah titip absensi, Mahasiswa yang seeharusnya tidak hadir dalam proses belajar mengajar. Namun, karena adanya perilaku budaya titip absensi mahasiswa tersebut akan tertera namanya sebagai mahasiswa yang mengikuti proses belajar mengajar. Tindakan ini merupakan suatu tindakan yang tidak hanya merugikan para penitip absensi,  namun juga dapat merugikan mahasiswa yang diberi amanah sebagai penitip absen. Mahasiswa yang diamanahkan dalam menitip absensi tersebut secara tidak langsung melakukan tindakan ketidakjujuran. Perilaku mencontek, plagiasi dan titip absen merupakan manifestasi ketidakjujuran, yang pada akhirnya memunculkan perilaku korupsi. Kejujuran merupakan barang langka di Indonesia. Banyak orang pintar yang lulus perguruan tinggi, tapi sangat langka orang pintar yang jujur, sehingga berakibat sulitnya mengukur kadar kesuksesan proses belajar-mengajar.Persoalan ketidakjujuran tersebut merupakan suatu hal yang mengkhawatirkan dan perlu perhatian serius. Sebab, bagaimana mungkin institusi pendidikan, justru menjadi sarang korupsi. Ini jelas berbanding terbalik dengan hakekat pendidikan yang benar, yakni ingin menciptakan manusia yang berilmu dan bermoral. Dan apabila budaya ketidakjujuran mahasiswa seperti mencontek, plagiasi, titip absen, dll tidak segera diberantas, maka perguruan tinggi akan menjadi bagian dari ´pembibitan´ moral yang dekstruktif di Indonesia.(*)Peserta Lomba Artikel Anti Korupsi 2015
Kategori: MahasiswaNama  : Muhamad Iqbal
Tempat Tanggal Lahir  : Talaga, 20 Juni 1995
Alamat  : Jl. Jendral A.H Nasution Lrg. Moramo
Telepon  : 082344344807
E-mail  : [email protected]
Status  : Mahasiswa Universitas Halu Oleo

  • Bagikan