Ketika Pemuda Harus ‘Terpecah’ Pada Momen Hari Sumpah Pemuda di Konawe

  • Bagikan
Momen sesi foto bersama dua kubu pengurus KNPI Konawe dan unsur Muspida (Foto: Mas Jaya/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Upacara memperingati Hari Sumpah Pemuda di Kabupaten Konawe berlangsung khidmat di lapangan kantor Bupati, Senin (30/10/2017). Namun suasana yang kurang mengenakan juga ikut terjadi pada momen bersejarah itu.

Upacara yang dipimpin Sekda Konawe, Ridwan Lamaroa tersebut dihadiri dua kubu pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Konawe. Mereka adalah KNPI kubu Dedet Ilnari Yusta dan KNPI kubu Fachry Pahlevi Konggoasa.

Kedua pimpinan KNPI tersebut, mengambil tempat duduk utama di jejeran Muspida. Dedet dan Fachry hanya disekat Sekda dan Kapolres yang mengambil tempat duduk paling tengah. Pantauan SultraKini.Com selama upacara berlangsung, baik Dedet maupun Fachry yang sama-sama mengenakan seragam KNPI terlihat saling cuek. Keduanya tidak saling tegur. 

Suasana ‘kubu-kubuan’ makin terasa manakala upacara selesai. Terlebih saat sesi foto dimulai. Sesi foto bersama yang pertama, dilakukan antar unsur Muspida dengan para Organisasi Kepemudaan (OKP) dan pengurus KNPI. Pada sesi tersebut tampak kubu Dedet lebih mendominasi, karena beberapa OKP yang hadir mengaku berada di kubu Dedet. 

Sementara, pada waktu yang sama, beberapa  pengurus KNPI kubu Fachry tampak malu-malu untuk ikut berfoto bersama. Mereka milih untuk bertebaran di lapangan. Meskipun pada sesi foto tersebut, Fachry, sang ketua dan beberapa rekannya juga tampak turut serta berfoto sambil mengepalkan tangan diantara pengurus KNPI kubu Dedet. 

Usai sesi foto bersama yang pertama, sesi foto yang kedua pun dilanjutkan. Kali ini sesi foto bersama unsur Muspida dilakukan oleh pengurus KNPI kubu Fachry. Tampak tak diikuti satupun dari pengurus di kubu Dedet. Pada waktu yang sama, Dedet juga melakukan foto bareng bersama pimpinan OKP yang hadir. 

Usai melakukan foto bareng bersama, pengurus KNPI kubu Dedet dan para OKP langsung membubarkan diri. Sementara pengurus KNPI kubu Fachry, melanjutkan aktivitas dengan sesi pembuatan video bersama KNPI yang berbaris membentuk angka delapan dan sembilan di lapangan upacara. 

Sikap saling cuek membuat persaingan dua kubu tersebut makin terasa. Patut disayangkan, karena momen itu justru terjadi pada saat peringatan Hari Sumpah Pemuda. Momentum dimana 89 tahun yang lalu, pemuda Indonesia dipersatukan dalam semangat dan tujuan yang sama, yakni untuk merdeka. 

Pada kesempatan tersebut, Sekda yang mewakili Bupati Konawe membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi. Dalam sambutannya, Ridwan menegaskan bahwa pemuda harus berani melawan segala bentuk upaya yang ingin memecah belah persatuan bangsa.

“Bung karno pernah berkata, jangan pernah mewarisi abu sumpah pemuda. Tetapi warisilah api sumpah pemuda,” tegasnya. 

Ridwan juga agar semangat sumpah pemuda harus sering digelorakan. Menurutnya, negara ini akan besar jika terjadi semangat gotong-royong antara pemerintah daerah, organisasi kepemudaan dan sektor swasta.

“Kita mesti bergandeng tangan, melanjutkan api semangat sumpah pemuda,” tandasnya.

Laporan: Mas Jaya

  • Bagikan