Kinerja Industri Pengolahan Nilai Ekspor Nasional Meningkat

  • Bagikan
Ilustrasi. (Antarafoto)

SULTRAKINI.COM: Badan Pusat Statistik (BPS) mengabarkan kinerja industri pengolahan nilai ekspor nasional mengalami kenaikkan sebesar 74,46 persen dibandingkan 2021.

Tercatat nilai ekspor 2021 sebesar 41,88 persen untuk periode Januari-Desember.

Data BPS menyebutkan, industri pengolahan mencatat kontribusi dominan selama empat bulan pertama pada 2022 yang didominasi oleh kinerja pengapalan produk sektor manufaktur yang menembus lebih dari USD69,59 miliar atau naik 29,19 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Dilansir dari Indonesia.go.id, sementara itu nilai impor sektor nonmigas yang dikontribusi oleh komoditas mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya, mengalami penurunan secara bulanan. Hal ini cukup disayangkan di mana pada tahun lalu nonmigas sendiri merupakan pengolahan nilai ekspor nasional tertinggi sebesar 35,11 kuartal
Januari hingga Desember.

Penurunan impor nonmigas itu juga diikuti oleh besi dan baja sebesar 18,23 persen; kendaraan 22,95 persen; bijih logam, terak, dan abu 70,68 persen; serta gula dan kembang gula sebesar 36,68 persen.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengaku tetap optimistis dengan pencapaian kinerja industri pengolahan tersebut yang mencapai nilai sangat tinggi, terutama sektor manufaktur yang memberikan konstribusi dominan.

“Kontribusi itu menunjukkan upaya dan kebijakan dalam pemulihan ekonomi nasional yang dilakukan oleh pemerintah berjalan dengan baik di tengah menghadapi berbagai tantangan dari kondisi ekonomi global yang tidak menentu,” ucapnya di Jakarta, Selasa (21 Juni 2022).

Indonesia sendiri kembali mencatatkan surplus neraca perdagangan pada April 2022, yakni USD7,56 miliar. Apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, surplus neraca perdagangan pada April naik 66,9 persen.

Selain itu, surplus April 2022 merupakan rekor tertinggi yang berhasil melampaui pada Oktober 2021 dengan nilai USD5,74 miliar. Bahkan, nilai ekspor bulan keempat itu menjadi capaian tertinggi sepanjang masa, yang sebelumnya tercipta pada Maret 2022 sebesar USD26,5 miliar. (C)

Laporan: Farhan
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan