Kinerja Sensus Penduduk BPS Baubau Diapresiasi DPD RI

  • Bagikan
Kunjungan kerja anggota DPD RI, Amirul Tamim, di Kantor BPS Baubau. (Foto: Istimewa)
Kunjungan kerja anggota DPD RI, Amirul Tamim, di Kantor BPS Baubau. (Foto: Istimewa)

SULTRAKINI.COM: BAUBAU – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Baubau sukses mencapai presentase sensus penduduk tertinggi di Sulawesi Tenggara (Sultra) dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sultra, pada masa sensus Tahun 2020 ini meski dilakukan tengah pandemi Covid-19.

Capaian BPS tersebut turut mendapatkan apresiasi dari anggota DPD RI, Amirul Tamim, saat melakukan reses mengunjungi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Baubau pada Selasa, 27 Oktober 2020.

Hasil sensus BPS Kota Baubau mengalahkan posisi Kota Kendari sebagai ibu kota provinsi yang menempati posisi ke-4 presentase capaian sensus penduduk di Sultra.

Kinerja terbaik yang dicapai oleh BPS Kota Baubau ini menjadi perhatian DPD RI dan patut ditinjau langsung oleh Dewan Perwakilan Daerah RI sehingga dapat mengetahui apa yang menjadi kendala selama proses sensus untuk dapat ditindaklanjut ditingkat lebih tinggi.

“Agar masalah yang dihadapi yang kemungkinan akan menjadi masukan buat DPD RI sebagai mitra, baik itu memberikan pertimbangan kepada pemerintah guna memberikan dukungan. Ini adalah beban tugas yang tidak kecil, apalagi diperhadapkan dengan kondisi pandemi seperti sekarang ini,” terang Amirul Tamim, dalam kunjungan reses kerja di BPS Baubau, Selasa kemarin.

Kata Amirul, tugas anggota komite IV DPD RI juga diemban oleh BPS dari negara yaitu melakukan sensus penduduk. Hal itu berdasarkan Kepres No.39 Tahun 1999, diharapkan satu Indonesia satu data yang akurat.

“Beban untuk menggiring satu data Indonesia tidak terlepas dari peran statistik,” ucapnya.

Kepala Wilayah BPS Sultra, Agnes Widiastuti, mengatakan capaian itu memang sudah menjadi tugas utama BPS untuk pengumpulan data statistik dasar yang dilakukan memalui program sensus penduduk.

“Sensus pertanian yang juga survey lain yang menjadi tugas BPS seperti angka kemiskinan, angka inflasi, angka pengangguran dan sebagainya, itu sudah jadi kewajiban kerja yang harus kami selesaikan,” jelasnya.

Menurutnya, data ini penting bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan terutama dalam menghasilkan angka pertumbuhan ekonomi dan angka pengangguran dan kebijakan lainnya.

Agnes juga mengungkap, sensus penduduk saat ini pada tahap proses pengolahan data. Meski di masa pandemi pihaknya tetap bertugas untuk menghasilkan data yang berkualitas dan akurat.

”Kami tetap ke lapangan dan tetap menggunakan APD, protokol kesehatan sehingga walaupun pandemi tugas tidak berkurang,” ungkapnya. (B)

Laporan: Aisyah Welina
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan