Kisah Sukses Kartini Milenial Asal Konawe, Menginspirasi Gabungan PIKK UPDK Kendari

  • Bagikan
Owner Brand Donna Scarves, Hj Muliani Alif Lakoreasa, SE.MM (tengah) saat menerima plakat penghargaan menjadi pembicara pada Pertemuan Gabungan PIKK UPDK PT PLN di Kendari, Minggu (25/4/2022). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Owner Brand Donna Scarves, Hj Muliani Alif Lakoreasa, SE.MM (tengah) saat menerima plakat penghargaan menjadi pembicara pada Pertemuan Gabungan PIKK UPDK PT PLN di Kendari, Minggu (25/4/2022). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kisah Raden Ayu Kartini memperjuangkan emansipasi wanita atau sebagai pelopor kebangkitan perempuan Pribumi – Nusantara banyak menginspirasi kehidupan kauw perempuan atau wanita saat ini. Salah satunya wanita asal Lambuya, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Hj Muliani Alif Lakoreasa, SE.MM, sukses berkiprah pada bisnis fashion di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Sekses sebagai pebisnis Brand Donna, Muliani Alif kini tengah “naik daun” dengan brand bisnisnya yang sudah dikenal luas di Indonesia hingga ke manca negara, seperti Sydney.

Wanita asal Konawe itu, mulai merintis kariernya saat merantau di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel). Pada akhirnya, bisnis fashionnya dikenal bagus di wilayah Banjarmasin dan terus berkembang ke daerah-daerah sekitarnya.

Terlahir dari latar belakang keluarga yang hidup sebagai anak dari pasangan ASN di Pemerintahan Kabupaten Konawe membuatnya tidak puas diri, kegigihan dan kerja keras dilakoni sejak ia menempuh pendidikan jenjang Strata Satu (S1) di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, Makassar.

Selama menempuh pendidikan bahkan ia dikenal sebagai anak yang gemar berbagi di lingkungan dusun tempat tinggalnya, Uepai. Keuleten itu terbawa-bawa hingga sudah membangun sebuah ikatan rumah tangga sendiri.

“Kita pingin menjadi orang yang selalu punya perubahan, lebih baik, dan punya banyak tanggungjawab terhadap keluarga, sehingga menuntun saya harus punya penghasilan sendiri, itulah yang memotivasi agar selalu berbuat,” kata Muliani, ditemui usai menjadi pembicara pada Pertemuan Gabungan Persatuan Istri Karyawan Karyawati (PIKK) Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (UPDK) PT PLN di Kendari, Minggu (24 April 2022).

Bisnis fashion tersebut dilakoni Muli sejak 2018 silam. Kisah sukses itu bermula ketika ia yang hobi belanja merasa bahwa hobinya adalah sebuah penyakit yang harus disembuhkan.

“Awal ini saya sebut sebagai penyakit, karena boros, suka belanja. Meskipun tidak dipakai kadang-kadang kalau liat produk fashion baru dibeli. Saya pikir penyakit ini harus saya sembuhkan,” kisahnya.

Ia pun memutar otak untuk menyembuhkan penyakitnya dari segala godaan brand di dunia digital. Hingga akhirnya wanita beranak tiga ini merintis bisnisnya sendiri, mulai dari mendesain corak hingga mengurus pengemasan produk. Sebab, produk yang ia hasilkan sangat mengutamakan kualitas.

“Menjadi enterpreneur bukan hanya karena kita punya duit, tapi mental juga harus kuat. Saya untuk sampai ke titik ini tidak mudah, ada air mata,” ujar wanita kelahiran Kendari 11 November 1989 silam.

Seiring berjalannya waktu, bisnis fashionnya mulai banyak peminatnya. Pada tahun 2021 mulai fokus dan naik daun. Hingga saat ini penjualan produk Donna telah terjual hingga ke Sydney, Australia.

Brand Donna pernah booming dikalangan masyarakat Banjarmasin. Saat itu, tepatnya pada April 2021 produknya di pamerkan pada fashion show tunggal. Pada saat itulah melejit brand Donna. Semua juga berkat dukungan semua pihak di Banjarmasin.

“Jika kita ingin hal yang luar biasa, menjadi sukses, berarti kita harus berani berbuat yang luar biasa juga, butuh usaha dan kerja keras yang lebih, karena saya sudah terlahir sebagai anak dari seorang ASN makanya pengen hal yang menantang lagi,” tutur Muli.

Muli mengaku, ditengah kesibukannya mengurus bisnisnya, kodratnya sebagai wanita tugasnya sebagai ibu rumah tangga tidak pernah diabaikan dalam kehidupan rumah tangganya. Olehnya itu, ia seringkali diundang dari berbagai komunitas ataupun organisasi menjadi pembicara menginspirasi wanita-wanita lain di Indonesia atau disebut Kartini Milenial.

Menurutnya, perempuan yang hidup di era milenial sekarang ini harus tetap menjadi inspirasi baik diri sendiri maupun orang lain.

“Kita perempuan bukan semata hanya jadi seorang ibu, banyak hal yang dilakukan tapi tidak lepas dari kodrat sebagai perempuan. Saya berkarya tapi tidak meninggalkan pekerjaan mengurus keluarga,” ucap Muli.

Beberapa produk fashionnya yang sudah laris terjual saat ini yakni, yakni Donna Scarves (hijab dan scarab), Donnaprive (baju), Donnaturu (baju tidur), dan Donna Mikaku (sendal dan sepatu). Untuk diketahui, produk Donna harga termurah dibandrol dengan harga Rp119ribu hingga Rp10 juta.

“Bisnis ini menyasar kalangan menengah keatas (midel up), dan pure saya lakukan sendiri,” lanjut Alumni SMKN 1 Unaaha itu.

Selama melakoni bisnis ini pun, tidak berjalan mulus seperti yang dibayangkan. Banyak suka duka dilalui. Tapi dengan kesabaran dan keteguhan hati semua bisa dilewati. Intinya hanya percaya pada mitra bisnis. Jangan menipu orang lain, meskipun pernah ditipu.

Dia berpesan kepada para wanita atau generasi milenial bahwa menjadi seorang perempuan atau istri harus berani mencoba hal-hal baru, jangan mudah menyerah, gagal coba lagi, punya pikiran yang luas, dan jangan takut mencoba.

Atas kesuksesannya itu, tidak jarang ada yang mengundangnya untuk berbagi pengalaman inspiratif, kesuksesan berbisnis, dan juga peran serta tanggungjawab sebagai ibu rumah tangga dalam mengembangkan bisnis.

“Di momen Hari Kartini ini kami mau benar-benar ada dari Kartini Milenial yang dapat menginspirasi ibu-ibu PKK UPDK ini bagaimana membangun sebuah bisnis. Nah, kebetulan Ibu Muliani ini adalah orang asli Kendari, Sultra, beliau memang Kartini milenial asal Sultra yang sukses berkiprah di Banjarmasin, sehingga cocok untuk menginspirasi,” ungkap Irma Rusli, Ketua PIKK UPDK PLN Kendari.

Dia berharap kehadiran dan inspirasi pengusaha sukses tersebut bisa memotivasi ibu-ibu pegawai di UPDK PLN Kendari apalagi banyak yang memiliki usaha selain sebagai ibu rumah tangga.

“Semoga kisah-kisah inspiratif dari owner Donna Sceves bisa menginspirasi ibu-ibu PIKK PLN UPDK Kendari yang mau berusaha bisa seperti ibu Muli karena ibu-ibu di sini banyak yang berbisnis,” pungkasnya.

Laporan: Hasrul Tamrin

  • Bagikan