SULTRAKINI.COM: KENDARI – Tempo Institute dan Badan Ekonomi Kreatif menggelar program Pendampingan Komunitas Kreatif Bekraf -Tempo Institute atau Kombet Kreatif di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara sejak 12-14 September 2018.
Pendamping komunitas kreatif telah berlangsung di berbagai kota di Indonesia, sementara Kendari merupakan kota keempat berlangsungnya kegiatan. Pelaksanaannya itu diikuti 40 pelaku ekonomi dan industri kreatif hasil seleksi tim panitia.
Program Pendampingan Komunitas Kreatif Bekraf dilakukan untuk mempererat jejaring komunitas kreatif di tingkat kabupaten dan kota dengan potensi ekonomi kreatifnya yang unik dan khas.
“Kegiatan ini untuk berkolaborasi menggabungkan kekuatan berusaha secara kreatif memperkaya jaringan pemasaran. Kota Kendari merupakan Kota keempat dari 12 kota yang akan di kunjungi,” ujar Pemimpin Redaksi Koran Tempo, Budi Setyarso, Rabu (12/9/2018).
Kegiatan akan diisi orang-orang inspiratif, seperti ahli pemasaran dan pakar branding di Kendari, Moh. Arief Budiman, Sekjen Indonesia Creative Cities Network sekaligus founder perusahaan kreatif Petakumpet Yogyakarta dan Rizki Arief Dwi, CEO NAH Project.
Peserta juga akan diperkenalkan skill storytelling, dan lainnya yang tentunya penting diketahui bagi mereka yang bergelut dan membangun nilai tambah produk kreatifnya langsung dari Pimred Koran Tempo.
“Beberapa materi yang akan disampaikan oleh pemateri yang ahli di bidang UMKM, yaitu konten-konten mengembangkan usaha dengan menggunakan teknologi, jaringan pemasaran, kemasan produk, inovasi, serta cara berkomunikasi yang baik secara efektif sehingga apa yang diinginkan bisa tercapai,” jelas Setyarso.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Kendari, Syam Alam juga berharap kegiatan ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di ‘Kota Lulo’ tersebut, khususnya memanfaatkan peluang-peluang di bidang UMKM.
“Kota Kendari sebagai kota dagang dan kota jasa dan kita akan dorong UMKM untuk mencipta peluang kerja,” ucap Syam Alam.
Setelah Kendari, kunjungan dilanjutkan di Maumere, Singkawang, Malang, Bojonegoro, Bandung Barat, Belu, Kupang, dan Merauke.
Laporan: Rifin
Editor: Sarini Ido