Komoditas Ini Picu Inflasi di Kendari dan Baubau

  • Bagikan
Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti. (Foto: Potongan video rilis BPS Sultra pada 1 April 2021)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara memantau, gabungan dua kota Indeks Harga Konsumen di Sultra pada Maret 2021 mengalami inflasi sebesar 0,07 persen dengan IHK 104,77.

“Inflasi gabungan dua kota IHK di Sultra pada Maret 2021 sebesar 0,07 persen disebabkan kenaikkan indeks harga pada kelompok transportasi 0,47 persen; kelompok pakaian dan alas kaki 0,13 persen; kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta kelompok kesehatan masing-masing 0,04 persen,” jelas Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti, Kamis (1/4/2021).

Kota tersebut adalah Kendari dengan inflasi 0,39 persen serta Baubau 0,99 persen, sementara IHK masing-masing 105,32 dan 103,38.

Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi, yakni kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,43 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,14 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,03 persen; serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,01 persen.

Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan; kelompok pendidikan; serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran tidak mengalami perubahan/relatif stabil.

Agnes menyebutkan, kelompok pemicu inflasi pada Maret 2021 sebagai berikut

  1. Kelompok transportsi tercatat inflasi 0,47 persen atau terjadi penurunan indeks dari 105,99 pada Februari 2021 menjadi 106,49 pada Maret 2021.

Subkelompok mengalami inflasi, yaitu subkelompok jasa angkutan penumpang sebesar 1,23 persen dan subkelompok pengoperasian peralatan transportasi pribadi 0,03 persen.

Sedangkan subkelompok pembelian kendaraan dan subkelompok jasa pengiriman barang tidak mengalami perubahan/relatif stabil.

“Secara keseluruhan kelompok ini pada Maret 2021 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,07 persen yang disumbang oleh komoditas angkutan udara sebesar 0,04 persen, tarif kendaraan roda empat online 0,02 persen, ban luar motor dan tarif kendaraan roda dua online masing-masing 0,001 persen,” ujarnya.

  1. Kelompok pakaian dan alas kaki tercatat inflasi 0,13 persen. Satu subkelompok tercatat inflasi, yaitu subkelompok pakaian 0,17 persen. Sedangkan subkelompok alas kaki tercatat tidak mengalami perubahan/relatif stabil.

Kelompok ini pada Maret 2021 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,01 persen yang disumbang oleh komoditas celana dalam pria 0,01 persen, celana panjang katun pria 0,005 persen, daster, baju kaos tanpa kerah/t-shirt pria, celana panjang jeans wanita, rok luar model biasa, kaos
kutang/singlet pria, serta celana panjang katun wanita masing-masing sebesar 0,001 persen.

  1. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat inflasi 0,04 persen. Subkelompok yang mengalami inflasi, yaitu subkelompok makanan 0,05 persen. Sedangkan subkelompok minuman yang tidak beralkohol dan subkelompok rokok dan tembakau tidak mengalami perubahan/relatif stabil.

“Kelompok ini pada Maret 2021 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain cabai rawit 0,07 persen, ikan teri 0,06 persen, ikan cakalang/ikan sisik 0,03 persen, serta daun kelor dan ikan rambe masing-masing 0,02 persen,” terang Agnes.

Kepala BPS Sultra juga sampaikan, komoditas pemicuh deflasi antara lain ikan layang/ikan benggol, ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ ikan aso-aso, ikan selar/ikan tude, kangkung, emas perhiasan, mainan anak, ayam hidup, ikan katamba, celana pendek pria, serta daging ayam ras pada Maret 2021. (B)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan