Komunitas Pink Fighter Cegah Dini Kanker Payudara Melalui Pelatihan Instruktur

  • Bagikan
Pelatihan instruktur pemeriksaan payudara sendiri (Sadari), Jumat (1/2/2019). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Pelatihan instruktur pemeriksaan payudara sendiri (Sadari), Jumat (1/2/2019). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Komunitas Pink Fighter (KPF) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) gelar pelatihan Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sasari) di Private Medical Care Center (PMCC) RSUD Kota Kendari, Jumat (1/2/2019). Salah satu tujuannya, membentuk instruktur baru dan mengedukasi masyarakat.

Pelatihan Sadari diikuti Akademisi Poltekkes, Akademi kesehatan Mandala Waluya, Universitas Halu Oleo, Avicenna, Dinas Kesehatan Kota Kendari, dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota kendari.

Ketua Yayasan KPF, Christian Binekada, menjelaskan pelatihan digelar demi meningkatkan kesadaran deteksi dini kanker payudara dengan Sadari. Selain mudah, waktu yang dibutuhkan juga hanya beberapa menit. Terlebih kata dia, saat ini sekitar 70 persen pasien kanker payudara selalunya melakukan pengobatan sudah pada stadium lanjut.

“Jadi selama ini belum ada instruktur Sadari secara formal, sekarang kita formalkan melalui pelatihan ini, sehingga paradigma masyarakat menghadapi penyakit kanker payudara tidak hanya berfokus pada medis, tapi harus pada pelayanan nonmedis,” ujar dokter spesialis bedah, konsultan, dan onkologi itu.

Ia menilai, kegagalan pengobatan di layanan kesehatan ketika pasien berobat nanti memasuki fase lanjut. Ada baiknya masyarakat menempuh pelayanan pencegahan nonmedis. Misalnya, Sadari.

Terkait menerapkan Sadari, langkahnya sangat mudah. Para ibu-ibu atau perempuan bisa melakukannya ketika dalam keadaaan haid (nifas). Di waktu ini kadar hormon berfluktuasi sehingga menyebabkan perubahan pada tubuh, termasuk payudara yang mengencang.

Seperti dilansir dari alodokter, langkah pertama, berdiri di depan cermin. Buka pakaian dari pinggang ke atas. Pastikan terdapat cukup pencahayaan dalam ruangan. Langkah berikutnya mulailah memeriksa payudara dengan tangan sendiri. Perhatikan apakah ada perubahan pada permukaan, warna kulit, dan bentuk puting payudara, serta lainnya.

“Caranya cukup gampang, pertama dengan melihat sendiri di depan cermin dengan gerakan-gerakan yang sudah ditutorialkan. Kedua dengan cara meraba sesuai dengan tutorial,” singkatnya.

KPF merupakan yayasan yang didirikan oleh putra putri daerah Kendari dari para alumni doktor di Unhas. Gerakan ini dirintis 2018 sebagai gerakan sayang perempuan, salah satu agenda kerjanya penanganan kasus kanker payudara. Komunitas juga memiliki empat pendamping bersertifikasi internasional

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan