Konawe Menuju Produksi Padi 9 Ton per Hektar

  • Bagikan
ilustrasi

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Konawe dikenal sebagai lumbung beras di Sultra. Hal itulah yang kembuat kabupaten yang dinahkodai Kery Saiful Konggoasa ini menjadi jantung dari swasembada pangan di Sultra. Namun ternyata produksi padi di Konawe belum begitu maksimal.

 

Kepala BP4K Konawe, Muh. Akbar menuturkan, Konawe dipercaya untuk menyukseskan program swasembada pangan khusus tanaman pagi. Menurutnya, sejauh ini produksi Konawe sudah mampu menyokong stok beras di Sultra.

 

Meski demikian lanjut Akbar, pihaknya merasa produksi padi selama ini masih belum begitu maksimal. Berdasarkan data statistik, produksi padi baru di angka 4,7 ton per hektarnya.

 

\”Itu angka resmi dari statistik. Namun sejauh mengamatan kami di lapangan, produksi padi rata-rata sudah di atas 5 ton per hektar. Meskipun yang lalu sempat ada kemerosotan, itu diakibatkan oleh kemarau,\” jelasnya.

 

Akbar menilai, naiknya produksi di atas 5 ton per hektar merupakan awal yang baik. Katanya, pihaknya masih akan terus menggenjot produksi padi. Target BP4K Konawe adalah mampu menghasilkan produksi hingga 9 ton, seperti petani yang ada di Jawa.

 

\”Petani Jawa panennya sudah mencapai 9 ton per hektar. Kita juga sebenarnya sudah ada yang seperti itu. Misalnya di tempat bupati pernah melakukan panen raya, hasilnya telah mencapai 9 ton. Ini adalah bukti bahwa rata-rata pencapaian produksi kita nantinya bisa menyentuh angka itu,\” terangnya.

 

Menurut mantan Kabag Umum dan Protokoler itu, tingginya produksi padi ditentukan cari cara pengelolaannya. Kata Akbar, petani mesti disiplin menggunakan dalam pemakaian pupuk, teknik tanam dan ketentuan lainnya.

 

\”Dari BP4K akan siap selalu memberikan pembinaan dan penyuluhan. Bila ada kelompok tani yang butuh informasi cara peningkatan produksi, tim kami sudah banyak yang tersebar di berbagai kecamatan,\” tandasnya.

  • Bagikan