SULTRAKINI.COM: KONAWE – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe mencatat luas lahan persawahan di Konawe mencapai 40 ribu hektare. Dalam setahun, empat ton beras mampu dihasilkan. Dengan potensi sebesar itu, Pemda Konawe bertekad menjadikan Kabupaten Konawe menjadi lumbung padi Nasional.
Wakil Bupati (Wabup) Konawe, Gusli Topan Sabara, mengatakan saat ini sistem pengelolaan sawah tradisional mulai diubah menjadi pola mekanisasi. Implementasinya berwujud dalam program sejuta beras.
“Kita menuju industri pertanian ramah lingkungan dengan mencetak padi organik. Selama ini, produksi padi kita sudah mencapai empat ton per hektar setiap tahun. Tahun 2020, kita naikkan target produksi menjadi 6-8 ton per hektar melalui sistem pertanian mekanisasi robotik itu,” ujarnya (26/9/2019).
Ia juga menambahkan, Konawe menjadi satu-satunya daerah di Sulawesi Tenggara yang menggunakan jaringan sawah irigasi teknis. Sistem pengairan yang mengaliri luas lahan persawahan di Konawe mencapai 40 ribu hektar. Dengan adanya rencana pembangunan bendungan Pelosika dan Ameroro II, Pemda Konawe menargetkan luas lahan garapan persawahan masyarakat naik menjadi 70 ribu hektar.
“Itu tujuan kita dalam program sejuta beras. Kita berambisi menjadi lumbung padi di Sultra, bahkan menjadi salah satu lumbung padi nasional. Dengan kekuatan potensi irigasi teknis ditunjang sungai Konaweeha, kita harapkan produksi padi di Kabupaten Konawe semakin melimpah,” pungkasnya.
Laporan: Ulul Azmi
Editor: Habiruddin Daeng