Konfigurasi Tarian Kaghati Sambut Gala Desa 2018

  • Bagikan
Tarian Kaghati di penyambutan tamu undangan Gala Desa 2018 di Kabupaten Mubar, Jumat (5/10/2018). (Foto: Akhir Sanjaya/SULTRAKINI.COM)
Tarian Kaghati di penyambutan tamu undangan Gala Desa 2018 di Kabupaten Mubar, Jumat (5/10/2018). (Foto: Akhir Sanjaya/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: MUNA BARAT – Pembukaan Turnamen Gala Desa 2018 sukses digelar di Lapangan Sepak Bola Kelurahan Waumere, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara, Jumat (5/10/2018). Tak lengkap rasanya bila kehadiran tamu undangan, termasuk pejabat Kementerian Pemuda dan Olahraga tidak disambut dengan tarian, macam Tari Kaghati.

Tarian Kaghati seolah menjadi simbol semangat olahraga pesepak bola di Turnamen Gala Desa yang kedua kalinya terselenggara di Mubar. Penari tidak sekadar menggemulaikan tangan dan gerakan badan. Namun ada konfigurasi di dalam tarian tersebut.

Kaghati dalam bahasa Muna artinya layang-layang. Ini merupakan nama layang-layang tertua di dunia warisan asli Mubar. Gerakan tarinya seperti layang-layang yang terbang tinggi seperti olahraga menuju pentas dunia.

Tarian ini diceritakan melalui tiga konfigurasi atau perpaduan. Pertama, Kaghati dinobatkan sebagai layang-layang tradisional pertama yang mengangkat citra Indonesia di dunia. Kaghati masih dipandang belum memiliki arah dan tujuan, masyarakatnya saat itu termarjinalkan.

Konfigurasi kedua menceritakan, Kaghati membuat pintu gerbang, hal ini melukiskan Mubar sudah memiliki arah dan tujuan masyarakatnya sejahtera, rukun, dan damai di bawah kepemimpinan saat ini, Laode M Rajiun Tumada dan Achmad Lamani.

Konfigurasi ketiga melepas 99 balon, artinya menjadi pemimpin di Mubar penuh suka dan duka, hanya jiwa yang tangguh, berani berkorban didasari dengan kesabaran menghadapi rintangan dan tantangan mendorong membangun daerah yang didasari dengan religi sesuai visi dan misi.

“Olahraga adalah kebutuhan kita semua. Semoga para pemenang Gala Desa nantinya dapat melihat ini sebagai potensi besar untuk dikembangkan. Dibukanya Gala Desa ini dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan olahraga menuju pentas dunia,” ujar Pejabat Kemenpora, Bambang Pamungkas di pembukaan Glaa Desa 2018 yang dihadiri ribuan masyarakat.

Bupati Mubar, Laode M Rajiun Tumada mengucapkan rasa syukurnya atas penyelenggaraan Gala Desa di Mubar. Dia berharap, muncul bibit-bibit atlet sepak bola yang akan bertanding di Pekan Olahraga Provinsi Sultra XIII di Kabupaten Kolaka Desember mendatang.

“Ayo olahraga sebagai bentuk gerakan masyarakat hidup sehat, berbudaya olahraga dimulai dari pedesaan menuju pentas dunia. Kesempatan ini harus dimanfaatkan, momen ini jarang didapatkan daerah lain,” ucap Rajiun.

Gala Desa 2018 diikuti 544 desa dan kelurahan, 136 kabupaten/kota dengan target 17 ribu peserta.

Laporan: Akhir Sanjaya
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan