Konut Dilanda Gempa 4.2 SR, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

  • Bagikan
ShakeMap 28.5 Km Barat-Laut Wanggudu, Sulawesi Tenggara, titik gempabumi (Foto: Ist)
ShakeMap 28.5 Km Barat-Laut Wanggudu, Sulawesi Tenggara, titik gempabumi (Foto: Ist)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Tenggara merilis, telah terjadi gempa bumi tektonik di wilayah Kabupaten Konawe Utara (Konut) sekira pukul 10.19.30 Wita, Sabtu, 27 Juni 2020.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter dengan magnitudo 4.2 SR, dengan episenter gempabumi terletak pada koordinat 3.35 LS dan 121.96 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 28.5 Km arah Barat Wanggudu, Sulawesi Tenggara pada kedalaman 10 Km.

“Jenis dan mekanisme gempabumi, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Lawanopo,” kata Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rosa Amelia, melalui keterangan resminya, Sabtu (27/6/2020).

Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Konawe Utara II-III MMI. Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tudak berpotensi tsunami

“Gempabumi susulan, terjadi lagi pada pukul 11:09 Wita. Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan,” ujarnya

BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kemudian juga, masyarakat agar menghindar dari bangunan yang sudah retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” pinta Rosa.

Dia juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi liar atau belum jelas terkait gemba ini.

“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” tutupnya.(C)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan