Korban Marina: Suami Istri Ini Tak Mau Pisah Hingga Ajal Menjemput

  • Bagikan
Wahyuliana Sabir dan Haryono semasa hidup.[ISTIMEWA]

SULTRAKINI.COM: Wahyuliana Sabir dan Haryono menikah Senin, (7/12/2015). Namun baru 12 hari menikmati kebersamaan sebagai pasangan suami istri, keduanya menjadi korban kapal Motor Viber (MV) Marina Baru 02 yang tenggelam pada Sabtu (19/12/2015), dalam perjalanan dari Pelabuhan Kolaka,  Sulawesi Tenggara (Sultra) menuju Pelabuhan Bangsalae Siwa, Sulawesi Selatan (Sulsel).Mayat keduanya baru berhasil dievakuasi di Kolaka pada Sabtu (26/12/2015) atau sepekan setelah tragedi yang menewaskan puluhan orang tersebut. Wahyuliana dan Haryono sehari-harinya bekerja sebagai staf Rumah Sakit Umum (RSU) Siwa. Mereka melaksanakan akad nikah pada Senin (7/12/2015) di kampung sang istri (Wahyuliana) di Desa Lacinde, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo (Sulsel). Setelah itu mereka melakukan resepsi pernikahan di  kampung halaman suami (Haryono) di SP5, Kabupaten Konawe Selatan (Sultra).Orang tua Haryono bernama Hattas dan ibunya Pung Mu sangat terpukul mendengar kabar kematian putra pertamanya itu. Apalagi acara resepsi pernikahan mereka masih melekat diingatan. “Haryono itu tiga bersaudara. Dia anak sulung,” kata Rustam, sepupu sekali Haryono ketika dihubungi SultraKini.com, Selasa (29/12/2015) siang.
Usai melaksanakan resepsi pernikahan, keduanya kembali ke Siwa Sulsel dengan menumpang kapal MV Marina Baru 02 yang naas itu. Total penumpang kapal yang tercatat di daftar manifes adalah 116 orang. Sebanyak 12 orang hingga kini masih belum ditemukan. Wahyuliana dan Haryono ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Keduanya berjuang melawan ganasnya ombak. Mereka tidak ingin terpisah. Dengan seutas tali, mereka mengikatkan tangan agar tidak terpisahkan. Benar, ketika regu pencari menemukan jasad keduanya dalam kondisi tangan terikat tali. “Keduanya ditemukan dalam kedaan terikat pakai tali, sementara perhiasan yang digunakan mulai cincin kawin dan kalung yang mereka kenakan masih utuh,” kata kerabat korban, Jumiati, kepada wartawan.Jenazah Wahyuliana Sabir diantar langsung dari Kolaka melalui jalur darat dan tiba di rumah duka di Lacinde, Kecamatan Pitumpanua pada Sabtu malam, sekitar pukul 23.00 Wita, dan dikebumikan pada Minggu pagi.
Jenazah suaminya, Haryono masih menjalani proses identifikasi di RSU Kolaka. Rencananya, Senin, 28 Desember (hari ini) jenazah Haryono juga akan dikebumikan di tempat yang sama.Menurut Rustam, orang tua Haryono menginginkan anaknya dikuburkan di Konawe Selatan. Namun demikian tergantung kesepakatan dengan keluarga istri yang mau dikebumikan berdekatan.Pada hari kedelapan, sebanyak 106 orang dari 118 penumpang berhasil dievakuasi, 66 diantaranya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wajo, Alamsyah mengatakan, posko di Siwa, Kecamatan Pitumpanua telah ditutup sejak Sabtu, 26 Desember.”Posko Siwa telah ditutup sejak kemarin, tapi tetap dilakukan komunikasi dari Kolaka Utara. Namun, proses pencarian korban diperpanjang tiga hari ke depan,” katanya. (frirac)

  • Bagikan