SULTRAKINI.COM : KOLAKA UTARA – Pertikaian antar warga Desa Latali dan Pasampang Kabupaten Kolaka Utara, ternyata dipicu aksi ugal-ugalan sekelompok anak muda setempat. Kronologisnya, ketika 8 pemuda asal Pasampang bersantai di warung penjual gorengan, sekonyong-konyong datanglah sejumlah pemuda asal Desa Latali mengendarai sepeda motor dan nyaris menabrak mereka.Akibatnya pemuda Pasampang pun tidak terima. Mereka lantas mengejar para pemuda Latali itu, dan disambut oleh pemuda Desa Latali berinisial A bersama rekannya sambil memegang parang. Terjadilah keributan, kedua kubu terlibat bentrok. Pemuda Desa Pasampang berinisial AR, terluka akibat sabetan parang di bagian pinggang.Kapolres Kolaka Utara AKBP Darmawan Affandy membenarkan informasi ini. Kata dia, pemuda Desa Pasampang keberatan dengan ulah pemuda Desa Latali. “Warga Desa Pasampang ini sedang makan pisang goreng. Warga Latali ini hampir menabrak pemuda Desa Pasampang, bahkan motor mereka digas tinggi. Nah, dari ketersinggungan warga Desa Pasampang inilah keributan kian meluas,” katanya, Rabu (30/12/2015).Melihat kejadian berdarah itu, rekan AR kembali ke desanya di Pasampang mencari bantuan guna melakukan aksi balas dendam. Gayung bersambut, sejumlah orang Pasampang kembali ke Desa Latali untuk membalas dendam. Lagi-lagi keributan terjadi. Kali ini melibatkan orang tua A dengan inisial B, yang berhasil melukai pemuda Desa Pasampang berinisial D. Kembali pemuda Pasampang mengalami luka tombak di bagian punggung. Diduga B yang melakukan aksi penombakan tersebut.Sampailah kabar ini ke Desa Pasampang. Kemudian ratusan orang dari desa tersebut mendatangi rumah B di Desa Latali. Namun B sudah tidak berada di rumahnya. Luapan emosi massa tidak terbendung yang akhirnya membakar rumah B dan warga lainnya. Bahkan massa juga membakar delapan kendaraan roda dua dan satu roda empat.Kini Polisi terus berjaga di daerah tersebut. Mereka yang terluka mendapatkan perawatan medis di RS Djafar Harun Kolaka Utara. Sementara keluarga B yang rumahnya dibakar, diamankan oleh polisi di Polres Kolaka Utara guna menghindari aksi massa selanjutnya. Kerugian materi dari insiden ini mencapai Rp1 miliar.
Laporan: Suparman Sultan