Kunjungi Korban Ledakan, Kapolda Klaim Instrukturnya Berpengalaman

  • Bagikan
Suasana TKP saat kejadian meledaknya Granat, Selasa (29/3/2016) sore. (Foto : Rian Adriansyah/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM : KENDARI – Untuk menunjukkan rasa empati terhadap korban bom di Universitas Halu Oleo, Kapolda Sultra Brigjend Pol Agung Sabar Santoso beserta perwira tinggi dan pejabat utama Polda mengunjungi korban yang tengah dirawat intensif di Rumah Sakit Bhayangkara, Rabu (30/3/2016).Ada enam korban yang dirawat dirumah sakit ini, yaitu La Ode Gusal (25), Syafruddin (41), Harsen (24), La Ode falani (34), Sulaeman F (27), serta Defrian (24).Saat ini, terkait penanganan insiden meledaknya Granat di UHO itu telah ada 8 orang saksi yang diperiksa, terdiri dari 7 Satpam dan 1 anggota Polri. Sejumlah barang bukti juga telah dikumpulkan, untuk membantu menuntaskan kasus ini Polda Sultra akan mendatangkan tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Makassar.\”Penyelidikan tetap terus berjalan, belum ada tersangka dalam kasus ini, kita juga sudah minta bantuan dari Mabes Polri untuk back up,\” ungkap Agung saat hadir di rumah sakit.Agung menambahkan, kejadian naas yang menewaskan Brigadir Muhammad Haidir, instruktur dari anggota Kepolisian yang bertugas di Gegana Satbrimobda Sultra merupakan kecelakaan.\”Ini kecelakaan, yah namanya juga pengenalan bahan peledak, mana yang rakitan, pabrikan, mana yang low dan high explosive,\” katanya. Brigadir Haidir merupakan salah seorang instruktur yang berpengalaman, hingga dirinya dipercaya menjadi salah satu mentor dalam pendidikan dasar (Diksar) Satpam UHO.Namun, pendidikan bagi satuan pengamanan dalam kampus tersebut terpaksa dihentikan karena insiden meledaknya bahan peledak jenis Granat yang menewaskan empat orang pada Selasa (29/3/2016) sore.Pantuan SULTRAKINI hingga berita ini terbit, tempat kejadian perkara (TKP) di WorkShop Universitas Halu Oleo dijaga ketat oleh aparat kepolisian dari anggota Gegana Satbrimobda Sultra, pintu workshop tertutup rapat dikarenakan sedang ada olah TKP oleh tim DVI (Disaster Victim Investigation) Polda Sultra.(B)Editor: Gugus Suryaman

  • Bagikan