Lampaui Panggilan Tugas, Bhabinkamtibmas Ini Dirikan Bimbel

  • Bagikan
BRIPKA Madukala Kundoro saat mengajar puluhan murid di rumah bimbel yang ia dirikan di Kelurahan Bonggoeya, Kecamatan Anawai, Kota Kendari. (Foto: Rian Adriansyah/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Satu lagi torehan prestasi kembali diukir oleh Bintara pembinanaan dan keamanan ketertiban masyarakat (Bhabinkamtibmas) Kepolisian Resor Kendari. Berawal dari niat tulus dan ikhlas untuk memajukan anak-anak yang ‘kurang beruntung’ di Kelurahan Bonggoeya, Kecamatan Anawai, Kota Kendari, BRIPKA Madukala Kundoro mendirikan bimbingan belajar (Bimbel) yang kini telah memiliki puluhan murid.

Awal pendirian rumah bimbel tersebut, bermula dari wujud keprihatinannya terhadap anak-anak di wilayah tempatnya bertugas sebagai Bhabinkamtibmas saat melakukan pendataan door to door system serta saat bersilaturahmi dengan warga Kelurahan Bonggoeya.

“Dari sekian banyak yang saya dapati adalah keluarga kurang beruntung, anak-anak ini sebagian besar orang tuanya beraktivitas sebagai pedagang di pasar panjang, banyak anak anak yang saya temukan masih bermain hingga larut malam sehingga saya lakukan pendekatan berbasis masyarakat,” terang Bripka M. Kundoro mengawali cerita saat mendirikan bimbingan belajar tersebut, Senin (31/7/2017).

Proses belajar mengajar di rumah bimbel ini sendiri merupakan murni hasil swadaya masyarakat. Sebelumnya, proses belajar mengajar dilakukan di bawah pohon dengan kelengkapan belajar seadanya. Muridnya pun sebatas lima orang. Namun seiring berjalannya waktu sejak didirikan awal Januari 2017, kini rumah bimbel tersebut memiliki 41 murid, bahkan diantaranya ada penyandang disabilitas.

“Motivasi dan semangat belajar yang tinggi semakin hari semakin bertambah. Visi misi saya untuk mencerdaskan anak-anak di Kelurahan Bonggoeya bisa terlaksana tanpa mengenal ruang dan waktu,” tambah Kundoro.

Dengan melibatkan sang istri tercinta sebagai tenaga pengajar, bimbel yang didirikannya mendapat sambutan positif dari masyarakat. Dalam sepekan bisa sampai tiga kali pertemuan belajar mengajar. Selain metode belajar, bermain dan menggambar yang tidak diajarkan di sekolah, para murid juga dilatih baca tulis Al Quran serta menghafal Pancasila.

Laporan: Rian Adriansyah

  • Bagikan