SUTRAKINI.COM: BAUBAU – Dandim 1413/Buton, Letkol Inf Arif Kurniawan didaulat sebagai bapak komunitas pada malam Inclusive Comunity Expo 21 di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Sabtu (30/1/2021).
Penunjukkan bapak komunitas dilakukan oleh komunitas di Kota Baubau, Kabupaten Buton, Buton Tengah, Buton Selatan, dan Kabupaten Wakatobi. Hal ini disepakati usai diskusi bersama bahwa Letkol Inf Arif Kurniawanberkontribusi intens mendampingi hampir semua kegiatan yang diadakan komunitas di Kepulauan Buton selama setahun sejak menjabat di Kota Baubau.
Ketua Baubau Creative Forum (BBCF), La Ode Muhammad Ishaq, menilai pelaksanaan kegiatan oleh kawan-kawan komunitas memiliki banyak kendala, namun hadirnya dandim memberikan penguatan kepada para komunitas untuk percaya diri menggelar kegiatan positif.
Dikatakannya, Letkol Inf Arif Kurniawan juga berkolaborasi bersama jajaran pemda guna mendukung kegiatan komunitas di Kepulauan Buton.
“Kami bersepakat mendaulat pak dandim sebagai bapak komunitas se-Kepulauan Buton. Alhamdulillah virus-virus kreativitas dan pendampingan terhadap UMKM itu bisa ditemukan di teman-teman stakeholder,” ujarnya.
Kata dia, apabila Letkol Inf Arif Kurniawan dipindah tugaskan, pihaknya berharap dandim yang baru ikut meneruskan dukungan kepada para komunitas agar berkelanjutan.
Sementara itu, Letkol Inf Arif Kurniawan mengatakan, rasa terima kasihnya diberikan kepercayaan untuk menjadi bapak komunitas. Dirinya mengaku akan menjaga amanah tersebut.
“Tidak terlintas secara pribadi akan diangkat sebagai bapak komunitas. Saya belum pantas karena tanggung jawab yang begitu besar di mana tidak mudah diberi tanggung jawab seperti itu. Namun demikian karena telah diberikan kepercayaan oleh rekan-rekan saya akan tetap menjaga amanah,” kata Arif (30/1/2021).
Salah satu dukungan diberikan Dandim 1413/Buton adalah Inclusive Comunity Expo 21 yang digelar dua minggu dan berakhir pada 30 Januari 2021.
Kegiatan ini memberikan ruang kepada kelompok difabel untuk menunjukkan kemampuan mereka. Benar saja, acara yang diikuti 45 komunitas, 26 UMKM dan IKM, enam ormas penyandang disabilitas, serta 25 forum stakeholders jajaran vertikal pemerintah ini, menyadarkan bahwa kelompok difabel juga bisa berprestasi hingga skala nasional. Misalnya, pelari nasional, hafiz, dan di bidang sastra. Potensi mereka tidak kala hebatnya dengan kawan-kawan lainnya.
“Sebenarnya kegiatan ini kita fokuskan untuk teman-teman dari inclusive, salah satunya kelompok disabilitas karena selama ini teman-teman disabilitas kita jarang bersama-sama berdampingan dengan kita dalam beberapa event,” tambah Letkol Inf Arif Kurniawan. (C)
Laporan: Aisyah Welina
Editor: Sarini Ido