SULTRAKINI.COM: KONAWE – Pemerintah Daereh Kabupaten Konawe menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) tahun 2020, Kamis (4/4/2019).
Musrembang yang dilaksanakan di salah satu hotel di Konawe itu mengusung tema “Memantapkan Sarana dan Prasarana Potensi Ekonomi Lokal Pada Bidang Pertanian, Peternakan dan Perikanan, Serta Layanan Dasar dan Memacu Berkembangnya Investasi Industri Skala Makro.”
Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara, mengatakan tujuan dari pembangunan yang dilaksanakan pemerintahan adalah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Inilah yang kemudian menjadi latar belakang dari pembangunan visi misi Kabupaten Konawe Tahun 2018-2023, dimana tujuan akhirnya adalah tercapainya pendapatan masyarakat sebesar Rp 3,7 juta.
“Dengan melihat kearifan lokal yakni sektor pertanian, peternakan dan perikanan yang berpotensi besar untuk Kabupaten Konawe, maka dalam konsep pembangunan GEMILANG (Gerbang Membangun Masyarakat Yang Mandiri Berkelanjutan dan Berdaya Saing) lahirlah program unggulan Kabupaten Konawe yakni program sejuta ton beras, program sejuta ekor sapi dan program seribu kolam,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan dalam mendukung pencapaian program-program daerah, pemda akan membuat formulasi pemanfaatan dana desa yang kemudian akan diarahkan agar dapat bersinergi dengan pembiayaan yang bersumber dari PAD dan dana perimbangan.
“Untuk memastikan program-program ini, kami akan memperkokoh kerjasama dengan Tim Pengawal Pelaksaan Perencana dan Pembangunan Daerah (TP4D) yang melibatkan pihak Kejaksaan Negeri Unaha agar secara bersama-sama dapat terlibat dalam pengawasan program tersebut hingga tepat sasaran,” jelasnya.
Dalam musrembang tersebut dihasilkan lima prioritas pembangunan Kabupaten Konawe pada 2020, berikut:
1. Pendorong peningkatan produktifitas pada bidang pertanian (tanaman pangan), peternakan dan perikanan melalui peningkatan sarana dan prasarana penggerak produksi.
2. Pemerataan layanan dasar agar terjangkau daerah-daerah terpencil.
3. Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan pada setiap wilayah-wilayah strategis.
4. Modernisasi pelayanan birokrasi.
5. Memacu semakin berkembangnya industri skala besar maupun industri mikro dalam mewujudkan terbukanya lapangan pekerjaan baru.
Laporan: Ulul Azmi
Editor: Habiruddin Daeng
