SULTRAKINI.COM: KONAWE – World Cup 2018 menjadi momen yang ditunggu-tunggu para pecinta bola di dunia, tak terkecuali di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Lalu, bagaimana rasanya jika sedang asyik nonton tim jagoan berlaga di lapangan hijau, tiba-tiba listrik padam begitu saja?
Setidaknya hal itulah yang dirasakan warga pecinta bola di Konawe. Pemadaman itu pun dikecam dan tentu saja PT PLN-lah kemudian terkena imbasnya.
Salah satu penyataan pedas untuk PLN dilontarkan Abdul Rais Barau saat mengirim pesan di WhatsApp Sultrakini.Com. Ia mengatakan, kalau warga yang menunggak di PLN, listrik akan disegel dan bahkan diputuskan. Rais kemudian bertanya, apa sanksinya kalau PLN yang sering memadamkan lampu?
“Ini pemadamannya hampir setiap hari. Bisa dua tiga kali dalam sehari-semalam. Kita masih asyik-asyik nonton piala dunia, eh lampunya padam,” kata pria yang tiada lain Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Konawe, Senin (18/6/2018).
Rais kemudian meminta pihak PLN untuk instropeksi diri. Bahkan ia meminta pihak PLN untuk merenungi, bagaimana sekiranya pihak PLN berada di posisi sebagai warga yang listriknya disegel dan diputus, sementara di sisi lain warga yang bersangkutan juga tidak mendapat pelayanan yang memuaskan dari PLN.
Terkait masalah tersebut, Kepala PT PLN Rayon Unaaha, Ardiyanto tidak menampik terkait adanya pemadaman oleh pihaknya. Ia mengungkapkan bahwa pemadaman tersebut dilakukan karena adanya pemeliharaan emergency beberapa mesin pembangkit di Kecamatan Lambuya.
“Alhamdulillah semalam (17/6/2018) sudah tidak ada lagi pemadaman,” ujarnya, Senin (18/6/2018).
Ardiyanto menambahkan, sebisa mungkin pihaknya akan mengusahakan tidak adalagi pemadaman selama pemeliharaan berlangsung. Ia memohon doa, proses pemeliharaan tetap berjalan lancar.
“Mohon maaf atas ketidaknyamanannya kepada semua pelanggan PLN Rayon Unaaha,” pungkasnya.
Laporan: Mas Jaya
Editor: Sarini Ido
