Lolos Program Kemenristek Dikti, Mahasiswa Unsultra Belajar di Tiongkok

  • Bagikan
Arsan Arsyad mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik yang lolos program Kemenristek Dikti belajar di Tingkok (Foto: Istimewah)
Arsan Arsyad mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik yang lolos program Kemenristek Dikti belajar di Tingkok (Foto: Istimewah)

SULRAKINI.COM: KENDARI – Salah seorang mahasiswa Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) berhasil mengikuti tour mahasiswa ke Tiongkok yang merupakan program dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemeristek Dikti).

Mahasiswa yang lolos program Kemeristek Dikti tersebut adalah Arsan Arsyad mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik. Program ini berlangsung selama dua pekan dari 14 hingga 21 Juni 2019.

Rektor Unsultra, Prof. Dr. Andi Bahrun, mengungkapkan sebanyak 45 mahasiswa diberangkakan ke
Tiongkok untuk belajar dan salah satunya adalah mahasiswa Unsultra. Hal ini menunjukan bahwa pemerintah daerah dan pusat menaruh perhatian dan mengapresiasi program Unsultra.

“Saya menyampaikan rasa syukur yang dalam kepada Allah karena salah satu mahasiswa Unsultra diikutkan dalam program Kemenristek Dikti untuk belajar, menambah wawasan, pengalaman yang bermanfaat untuk perguruan tinggi dan daerah,” ujarnya saat ditemui, Selasa (25/6/2019).

Rektor Unsultra, Prof. Andi Bahrun (Foto: La Niati).
Rektor Unsultra, Prof. Andi Bahrun (Foto: La Niati).

Andi bahrun mengaku, mahasiswa utusan Unsultra yang mengikuti program dari Kemeristek Dikti itu adalah mahasiswa yang berprestasi. Sebagaimana kriteria umum yang disyaratkan untuk mengikuti program ini yaitu mahasiswa berprestasi, kemampuan berbahasa Inggris, mampu menulis makalah dalam bahasa Inggris tentang kebudayaan dan obsesi ke depan.

“Kami disampaikan, Unsultra dipersilahkan untuk mengirim satu mahasiswa untuk diikutkan dalam program ini. Alhamdulillah berdasarkan pengiriman berkas salah satu mahasiswa kami masuk dalam grup yang 45 orang itu yang dilepas langsung oleh Menristek Dikti,” jelasnya.

Di Tiongkok kata Andi Bahrun, 45 mahasiwa akan mengikuti pembelajaran selama dua pekan. Ia mengaku, dengan diutusnya salah satu mahasiswanya, menjadi spirit dan motivasi bagi Unsultra dan mahasiswa lainnya. Dilain sisi, ini juga menjadi sebuah tantangan untuk terus berkarya dan berbenah menuju prestasi yang lebih besar dalam persaingan dan pergulatan ilmu pengetahuan dan teknologi secara global.

“Ini menjadi spirit dan motivasi khususnya bagi mahasiswa tapi lebih khusus lagi bagi civitas akademika bahwa kita sekarang telah mendapatkan kepercayaan publik. Ini sekaligus tantangan bagi kita untuk mengelolah dan menyelenggarakan pendidikan lebih baik lagi dalam pergulatan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk peran dalam menyelesaikan permasalahan daerah dan meningkatkan daya saing daerah,” jelasnya.

Ia mengaku, sejak dicanangkannya program “go internasional” mulai tahun 2017 lalu, mahasiswa Unsultra sudah sering mengikuti kegiatan ke luar negeri. Untuk mendukungnya dan memberikan pengetahuan yang lebih dalam kepada mahasiswa pihaknya mendatangkan beberapa pakar ternama. Selain mahasiswa, Unsultra juga memprogramkan khusus kepada dosen untuk menambah pengetahuan di luar negeri.

“Kenapa saya datagkan para pakar itu, sebenarnya saya mau curi ilmu mereka, saya mau dapatkan ilmu mereka, bagilah kepada mahasiswa. Ini akan menjadi modal bagi mahasiswa
dan civitas akademika untuk meningkatkan kompetensinya. Ini yang selalu saya tekankan kepada mahasiswa,” tegasnya.

Laporan: La Niati
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan