Mabuk Lem, Enam Anak di Konawe Terlibat Adu Jotos

  • Bagikan
Kapolsek Wawotobi, Iptu Rustan memberi pencerahan kepada anak-anak korban ngelem yang terlibat perkelahian. (Foto: Mas Jaya/SULTRAKINI.COM)
Kapolsek Wawotobi, Iptu Rustan memberi pencerahan kepada anak-anak korban ngelem yang terlibat perkelahian. (Foto: Mas Jaya/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Suasana di Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Wawotobi, Kabupaten Konawe mendadak ramai pada Senin (8/10/2018) malam. Sejumlah warga dari Desa Uelawu, Kecamatan Konawe tampak ada di sana. Mereka hadir dalam rangka mengantar enam bocah dan remaja yang terlibat perkelahian.

Kepala Desa Uelawu, Slamet Lahasa bercerita, enam anak yang terlibat perkelahian itu ada yang masih duduk di bangku SD, SMP, juga SMA. Mereka diduga bertikai lantaran mabuk usai ngelem.

“Belum ditahu apa masalahnya. Tapi mereka berkelahi setelah hirup lem. Dan orang tua yang anaknya dipukul, tidak terima dan melapor ke kami sebagai aparat desa. Kejadiannya itu kemarin (7/10/2018) malam,” jelas Slamet.

Karena permasalahan tersebut tak kunjung selesai di tingkat musyawarah desa, Salmet pun berinisiatif untuk membawa anak-anak itu ke Mapolsek Wawotobi yang masih membawahi wilayah hukum Kecamatan Konawe.

“Orang tua mereka setuju jika anak-anak ini diantar ke sini. Biar ada efek jera untuk mereka,” jelas Slamet.

Kapolsek Wawotobi, Iptu Rustan Dahlan yang hadir turut memberi teguran kepada anak-anak yang terlibat perkelahian itu. Ia banyak menjelaskan betapa berbahayanya perbuatan ngelem yang kerap mereka lakukan.

“Biar jera, kami akan inapkan dulu di sini. Orang tua mereka juga sudah sepakat. Biar ada efek jera. Nanti selanjutnya, para orang tua anak ini akan kita pertemukan lagi di sini,” pungkasnya.

Laporan: Mas Jaya
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan