SULTRAKINI.COM: Organisasi Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) menggelar musyarawah kerja nasional (Mukernas) ke-2 di Desa Wisata Tembi, Sewon Bantul, Yogyakarta diikuti 110 relawan dari 17 kota di Indonesia, termasuk Mafindo Chapter Kendari mengutus dua peserta yakni, Jumrana Sukisman (Ketua) dan Fera Tri Susilawaty.
Menurut Jumrana, Mukernas dimaksudkan untuk melakukan koordinasi, konsolidasi, dan evaluasi berbagai kegiatan dan program yang telah dilakukan oleh Mafindo, baik pusat maupun chapter wilayah.
“Sejak empat tahun Gerakan Kontra Narasi terhadap Hoaks dilakukan FAFHH, dan kurang lebih 3 tahun sejak berdirinya Mafindo, telah banyak pencapaian yang dilakukan, beberapa penghargaan atas kerja, dan kepercayaan untuk mengelola program dari beberapa lembaga mitra internasional menunjukkan bahwa Mafindo telah bertumbuh menjadi organisasi gerakan sosial yang memiliki reputasi yang diakui secara luas,” jelas dosen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Halu Oleo tersebut.
Semua pencapaian itu, kata dia, merupakan hasil kerja tim, mulai dewan penasehat, dewan presidium, pengurus pusat,, dan semua relawan yang telah mendedikasikan diri untuk menjaga agar Indonesia bebas dari hoaks.
Ketua Presidium Mafindo, Septiaji Eko Nugroho mengatakan hoaks adalah masalah multidimensi, penyebabnya tidak tunggal, antara lain rendahnya literasi fungsional masyarakat, polarisasi fanatisme politik dan Sara.
Oleh karena itu, perlawanan terhadap hoaks masih sangat panjang. Perjuangan untuk meningkatkan literasi digital masyarakat akan terus dilakukan demi mewujudkan Indonesia tanpa hoaks.
Mafindo akan terus melakukan perbaikan dan inovasi agar organisasi tersebut menjadi terdepan sebagai organisasi gerakan sosial modern. Menjadi role model dan menginspirasi gerakan anti hoaks lainnya di seluruh dunia.
Laporan: Shen Keanu (Sumber Release Mafindo Kendari)
