Mahasiswa Bidik Misi UHO Kejar Dosennya Pakai Parang

  • Bagikan

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kasus pembunuhan dosen oleh mahasiswanya sendiri di salah satu universitas belum usai diperbincangkan. Namun, teror terhadap dosen kembali terjadi. Baru-baru ini, salah seorang dosen Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari dikejar mahasiswanya dengan sebilah parang.

 

Informasi yang diterima SULTRAKINI.COM, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (10/5), sekira pukul 16.30 Wita di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UHO. Oknum mahasiswa Program Studi (Prodi) Arkeologi dan beberapa rekannya terlibat perseteruan sedang salah seorang dosen bernama Nur Ihsan. Buntutnya, para mahasiswa yang tengah mabuk itu mengejar dosennya dengan parang.

 

Narasumber SULTRAKINI.COM yang meminta namanya dirahasiakan, mengungkapkan kejadian tersebut diduga ada modus balas dendam oleh mahasiswa. Cekcok antara oknum mahasiswa dan dosen yang tersangkutan telah terjadi beberapa bulan lalu. Ketika itu, para mahasiswa sedang menggelar unjuk rasa di halaman FIB UHO.

 

Aksi yang diwarnai dengan bakar ban itu kemudian memanas. Para pentolan massa kemudian masuk ke ruangan dan memaksa menghentikan perkuliahan. Ketika itu, Nur Ihsan tengah mengajar diruang kuliah. Melihat aksi arogan dari para mahasiswanya, Ia lantas keberatan. Terjadilah perdebatan sengit antara Ihsan dengan salah seorang massa aksi. Mahasiswa tersebut tiada lain adalah mahasiswanya sendiri di Prodi Arkeologi. Adu mulut itu kemudian berhasil diredam oleh mahasiswa lainnya.

 

Dua hari setelah kejadian, oknum mahasiswa yang belum ditahu identitasnya itu kembali mendatangi Ihsan. Kedatangannya itu diduga kuat bermotif dendam terhadap sang dosen. Si mahasiswa yang katanya sudah dalam pengaruh alkohol kembali cekcok dengan Ihsan. Oknum tersebut bahkan sempat mengambil kursi dan hendak memukul dosennya. Namun, aksi tersebut dihalau rekan-rekannya.

 

Seiring berjalannya waktu, kedua orang tersebut kembali bermasalah. Cekcok yang ketiga kalinya ini berawal ketika si mahasiswa keberatan tidak diikutkan dalam sebuah program penelitian. Kepada panitia program Ia lantas bertanya mengapa dirinya tidak diikutsertakan. Ketika itu pihak panitia berkata bahwa nilai si mahasiswa tidak memenuhi standar. Si mahasiswa bertanya lagi, mengapa nilainya tidak memenuhi standar. Pihak panitia berkata kalau nilainya eror. Kebetulan, dosen penanggunjawab untuk mata kuliah yang eror tersebut adalah Ihsan.

 

Oknum mahasiswa tersebut lantas menghadap ke dosennya, Ihsan. Ia bertanya mengapa nilainya bisa eror. Ihsan pun menerangkan jika mahasiswa tersebut jarang masuk kuliah dan tidak mengumpulkan beberapa tugas. Itulah mengapa nilainya eror. Penyataan itu kemudian menyulut emosi si mahasiswa yang akhirnya membuatnya dendam pada dosennya.

 

Pada Selasa (10/5/2016), oknum mahasiswa itu mempersiapkan beberapa rekannya. Sebelum menemui Ihsan, mereka terlebih dahulu minum (minuman beralkohol). Pada sore, sekira pukul 16.30 terjadilah pengejaran beberapa mahasiswa yang tengah mabuk tersebut terhadap dosennya dengan menggunakan parang.

 

Pengejaran itu terjadi di depan mata para mahasiswa lainnya. Dosen-dosen yang ada di tempat itu juga sempat menyaksikannya. Beberapa mahasiswa yang tak terima dosennya diperlakukan tak sewajarnya lantas melakukan pembelaan. Namun mereka juga turut kena imbasnya. Dikabarkan ada mahasiswa yang sempat terluka oleh sabetan benda tajam. Beruntung, saat kejadian Ihsan berhasil meloloskan diri.

 

Menurut keterangan informan SULTRAKINI.COM, Ihsan sebelumnya telah melapor ke pihak fakultas saat dirinya nyaris dihamtam pake kursi oleh mahasiswanya. Namun informasinya pihak fakultas terkesan mendiamkan masalah tersebut dan tidak memberikan sanksi terhadap mahasiswa yang bersangkutan. Ia juga menyayangkan, mahasiswa yang tengah berselisih dengan dosennya itu ternyata adalah penerima bidik misi UHO.

 

\”Kalau kasus yang kemarin itu, saya belum tahu apakah Ihsan sudah melapor atau belum. Tapi menurut saya, tidak melapor pun harusnya birokrasi kampus sudah bisa mengambil tindakan tegas. Hal yang seperti ini sangat mencoreng nama baik kampus,\” jelasnya via telepon.

 

Ia juga menambahkan, jangan sampai kasus pembunuhan dosen juga terjadi di UHO. \”Kalau ini dibiarkan maka tidak menutup kemungkinan bisa terjadi. Pihak kampus seharusnya bertanggungjawab atas kenyamanan dan keamanan dosennya. Apa yang dilakukan oknum mahasiswa tersebut sudah kelewat batas,\” tandasnya.

 

Sebagaimana diketahui, Ihsan adalah dosen jebolan magister Universitas Indonesia jurusan Arkeologi. Semasa kuliah, prestasinya sangat baik. Tak heran jika ia kemudian mendapat beasiswa. Sebagai bentuk pengabdian, ia pun di utus ke UHO oleh Dikti untuk mengajarkan bidang ilmunya.

  • Bagikan