SULTRAKINI.COM: KENDARI – Sejumlah mahasiswa yang terhimpun dalam wadah Himpunan Mahasiswa Papua (HMP) Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, mengelar aksi open donasi penggalangan dana untuk membantu korban banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kota Jayapura.
Aksi kemanusiaan ini dilakukan sejumlah mahasiswa Papua di beberapa titik persimpangan lampu merah di Kota Kendari, Kamis (13/1/2021).
Donasi yang diterima bukan hanya berupa uang. Akan tetapi, warga juga bisa memberikan pakaian layak pakai dan sembako serta obat-obatan, kemudian nantinya akan disalurkan langsung pada korban bencana alam di Jayapura.
Koordinator Lapangan (Korlap) Pengumpulan Bantuan, Deni Aswanimbo mengatakan open donasi ini akan terus dilakukan hingga hari Rabu, 19 Januari 2022, pekan depan. Penggalangan donasi ini merupakan bentuk solidaritas mahasiswa Papua yang sedang menempuh pendidikan di Kota Kendari terhadap korban banjir dan tanah longsor di Jayapura.
Kata dia, donasi dilakukan di beberapa titik, seperti di perempatan lampu merah MTQ dan lampu merah Pasar Baru, Kota Kendari. Selain itu, pihaknya juga menggalang dana hingga ke pasar dan selanjutnya akan di buat bazar.
“Setelah donasi terkumpul, segera kita kirim ke Jayapura, Papua. Sehingga dapat langsung digunakan,” ucap pria yang akrab disapa Deni itu, Kamis (13/1/2022).
Lebih lanjut, dia mengatakan, penggalangan dana ini juga diikuti oleh beberapa paguyuban mahasiswa yang ada di Sultra.
“Harapannya adanya bantuan ini setidaknya dapat meringankan beban terhadap saudara-saudara kami yang sedang ditimpa banjir dan longsor,” tuturnya.
Untuk diketahui, Kota Jayapura, Papua mengalami bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi sejak Kamis (6/1/2022) malam.
Berdasarkan informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir melanda sejumlah distrik di Kota Jayapura, seperti Distrik Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura, Heram, dan Muara Tami.
Kemudian, berdasarkan data pada Minggu (9/1) pukul 20.00 WIB, banjir di Kota Jayapura berdampak terhadap 2.098 KK atau 8.073 jiwa. Sebanyak 74 KK atau 293 jiwa di antaranya terpaksa mengungsi. Adapun jumlah rumah yang terendam banjir, mencapai 1.373 unit. (C)
Laporan: Al Iksan
Editor: Hasrul Tamrin
