Mahasiswa Tewas Usai Makan Mi Instan, Ini Testimoni Mahasiswa UHO

  • Bagikan

SULTRAKINI.COM: Seorang mahasiswa meninggal karena kebiasaan mengonsumsi mi instan. Ia didiagnosa terserang kanker perut hingga nyawanya tidak tertolong.

Remaja itu berusia 18 tahun, duduk di bangku salah satu perguruan tinggi di Taiwan. Dilaporkan, kebiasaan mengonsumsi mi instan sejak sekolah di SMA. Hingga duduk di bangku kuliah hobi tidak sehat itu ikut terbawa.

Setiap tengah malam mengonsumsi sebungkus mi instan. Hingga akhirnya mengalami sakit perut dengan gejala kembung dan mual.

Ia dilarikan di rumah sakit terdekat. Alangkah terkejut keluarga dan kerabat, rupanya dokter memvonis menderita kanker perut stadium akut.

Kanker telah menyerang organ tubuh yang lain.

Kebiasaan makan mi instan dialami oleh hampir sebahagian besar mahasiswa di Indonesia, tidak terkecuali mahasiswa di Kendari.

Alasannya antara lain karena praktis dan murah. “Kalau lagi malas masak ya mi instan solusinya. Bahkan itu lebih dominan dalam keseharian saya,” ujar Afit Fitriani, mahasiswa UHO.

Hal senada diungkapkan Saswita, “Mi instan selalu menjadi teman belajar dan nonton.”

Namun demikian ada pula mahasiswa lain yang mulai mengurangi mengonsumsi mi instan karena selalu merasa mual dan kembung. “Dulu saya rajin sekali makan mi instan, tetapi sekarang kalau selesai makan itu perut saya kembung. Saya mual. Asam lambung saya naik,” jelas Wa Ode Dirmayanti kepada SultraKini.com

Bukan hanya itu, ada pula yang kapok. “Sudah setahun saya berhenti total konsumsi mi instan. Waktu itu saya sampai masuk rumah sakit usai makan mi. Ternyata dokter memvonis lambung saya sudah terkikis. Itu semua gara-gara mi instan,” kata Tia, mahasiswa FISIP.

Ahli onkologi di Mount Medical Center dr Gan, mendesak masyarakat untuk mengurangi konsumsi mi instan.

Jika ingin makan mi instan baik untuk sarapan, makan siang, atau makan malam, sebaiknya dikombinasikan dengan asupan gizi lainnya seperti serat dan protein.

Dan perlu diingat, jangan makan mi instan campur nasi!

Selain mi instan, jenis makanan lain yang dihindari adalah sosis dan daging asap. Semua jenis makanan itu dikaitkan sebagai penyebab kanker.

American Cancer Society merilis gejala kanker perut dapat dilihat dari tanda-tanda berikut:
1. Kurang nafsu makan.
2. Berat badan turun (tidak diet).
3. Sakit perut dan tidak nyaman.
5. kembung, merasa kenyang di perut bagian atas setelah makan makanan kecil
6. Mulas atau gangguan pencernaan
7. Mual
8. Muntah
9. Kotoran berdarah

Hingga kini belum ada aturan seberapa sering mengonsumsi mi instan secara sehat bagi setiap manusia. Yang penting, Prof C Hanny Wijaya, Food Science Expert dan Head of Food Chemistry Division IPB, setiap orang dapat menjalankan pola makan dengan gizi seimbang.

Mi instan terbuat dari tepung gandum, memiliki kandungan karbohidrat seperti halnya nasi, kentang, dan yang sama pada nasi, kentang, dan sumber karbohidrat lainnya.

Namun pada mi instan mengandung senyawa sodium, monosodium glutamat (MSG) yang tinggi, dan senyawa propylene glycol.

Penulis: tim mahasiswa magang

  • Bagikan