Mahasiswa Unusra Unjuk Rasa, Minta Kampus Transparan

  • Bagikan
Sejumlah mahasiswa Unusra unjuk rasa, Kamis (21/1/2021). (Foto: Riswan/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Nahdlatul Ulama Sulawesi Tenggara (Unusra) berunjuk rasa menuntut transparansi pengelolaan dana pembangunan, Kamis (21/1/2021). Massa aksi juga membakar ban bekas sebagai bentuk kritikan mereka.

Ketua KBM Fakultas Teknik Unusra, Haerul Saman, mengatakan mereka berunjuk rasa menuntut pihak universitas transparansi pengelolaan dana pembangunan. Pihaknya beranggapan, dengan berdirinya kampus lebih dari tujuh tahun seharusnya ada peningkatan kualitas dan kuantitas mahasiswa dengan menghadirkan tenaga pendidik berkompeten dan kualitas dari segi pembangunan.

“Harusnya sudah lebih maju dan fasilitas pendidikan bisa dirasakan,” ucapnya, Kamis (21/1/2021).

KBM Fakultas Teknik Unusra menilai, pihak universitas seolah menutupi pengelolaan dana tersebut. Pihaknya juga meminta Rektor Unusra, Nasruddin Suyuti bahkan wakil rektor untuk menjelaskan tuntutan tersebut kepada mahasiswa.

“Kita bisa lihat bangunan yang berdiri saat ini dana dari pusat yang diajukan oleh mantan dekan teknik dan bangunan lain itu dibangun dari uang bidikmisi yang saat ini dijadikan ruangan rektor,” ujarnya.

Menanggapi itu Wakil Rektor I Unusra, Edi Basri tidak bisa menjelaskannya. Menurutnya, kampus memiliki bidang masing-masing termasuk untuk menjelaskan tuntutan mahasiswa.

“Kami tidak tahu soal dana pembangunan itu ke mana dan sebaiknya disampaikan langsung ke rektor itu sendri atau ke wakil rektor bidang keuangan. Kami mempunyai bidang masing-masing dan pihak massa aksi juga maunya ketemu dengan orang yang mempunyai tupoksi,” terangnya.

Sehubungan rektor yang tidak menemui massa aksi, Edi Basri mengaku Nasruddin Suyuti sedang di luar kota menjalani pemeriksaan untuk persiapan operasi mata.

“Kami tidak ada kesan menutupi, beliau (rektor) kemarin sempat pamit melakukan check up dan besok mungkin akan melakukan operasi pada matanya,” tambahnya.

“Apa yang dilakukan adik-adik mahasiswa itu sah-sah saja, apalagi mengenai pembangunan, namun kembali lagi untuk diketahui kami mempunyai akal untuk menjawab karena ada yang lebih kompeten, untuk perencanaan kami sudah ada yaitu pembangunan aula portabel, tinggal tunggu realisasi saja,” sambungnya. (C)

Laporan: Riswan
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan