Majelis Pemuda Indonesia: Pasar dan Terminal Mangolo Kolaka Perlu Evaluasi

  • Bagikan
Bangunan Pasar Mangolo Kolaka. (Foto: Dok.SULTRAKINI.COM)
Bangunan Pasar Mangolo Kolaka. (Foto: Dok.SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KOLAKA – Pasar dan Terminal Mangolo yang nampak mati suri dinilai masih bisa ‘hidup’ layaknya sarana publik. Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Akbar Dili, mengatakan perlu ada terobosan bahkan evaluasi terhadap sarana bernilai miliaran rupiah tersebut.

Informasi dihimpun Sultrakini.com, Pasar dan Termonal Mangolo terletak di Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka. Pasar bertipe C ini, dibangun di masa jabatan Asmani Arif sebagai Kepala Disperindag dan menggunaan anggaran negara senilai Rp 10 miliar.

Akses menuju pasar juga menghabiskan anggaran daerah 2018 senilai Rp 2 miliar. Bahkan bangunan tersebut digadang-gadang menjadikan Kelurahan Mangolo sebagai kota kedua di Kabupaten Kolaka.

Penelusuran Sultrakini.com, dalam perekrutan pedagang ternyata tidak tepat sasaran. Artinya, pedagang tidak melalui seleksi. Pihak Dispenda Kolaka mengaku, pemilik los Pasar Mangolo saat ini merupakan masyarakat awan yang baru mencoba belajar berdagang. Sebagian besar pemilik los teridentifikasi adalah warga sekitar yang sebelumnya berprofesi di bidang lain. Bahkan, sebagian dari pemilik los belum memiliki barang dagangan.

Instansi selaku pengelola pasar (Dispenda) juga tidak dilibatkan ketika perekrutan pedagang, sebatas melibatkan pihak kelurahan dan Dinas Perdagangan.

Akbar Dili menilai, Pasar Mangolo masih ada harapan untuk ramai apabila ada evaluasi. Seperti, menyeleksi pedagang pasar agar mereka yang berdagang betul-betul menjalankan perannya. Termasuk dibutuhkan keterlibatan instansi terkait.

“Pasar itu dari awal harusnya ada seleksi pedagang, supaya yang menjual di situ benar-benar mau menjual. Peran instansi juga harus lebih tegas. Misalkan, kalau dalam beberapa bulan tidak terisi atau tidak ada aktivitas jual beli di salah satu toko, izinya dicabut,” ujar Akbar, Sabtu (11/5/2019).

Di satu sisi, kreativitas dari pengelola pasar ikut memainkan peran dalam menarik para pembeli. Misalnya, memusatkan festival di kawasan Pasar Mangolo.

Langkah Pemda bisa ditempuh, yakni meramaikan terlebih dahulu pedagang, kemudian menarik pembeli.

“Namanya membangun kawasan baru itu tidak bisa disepelekan, begitu kita bangun langsung banyak orang datang, tidak sepeti itu,” ucapnya.

Kondisi terkini pasar dengan ratusan los ini adalah sebanyak 128 los pasar tertutup dan 120 terbuka, nampak juga sejumlah blok tertutup rapi. Debu dan kotoran berada sekitar lods yang tertutup itu, seolah lod pasar tak pernah ada aktivitas jual beli.

Pengakuan sejumlah pedagang setempat, Pasar Mangolo memang sunyi. Dampaknya, pedagang sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ketertarikan masyarakat untuk membeli kebutuhan di pasar itu juga nyaris tidak ada, lantaran tidak lengkapnya kebutuhan masyarakat di pasar tersebut. Kondisi itu dipertambah, lokasi pasar tidak jauh dari Pasar Raya Mekongga.

Dispenda Kolaka berjanji mengevaluasi kepemilikan los di Pasar Mangolo. Namun hal ini ditindaklanjuti pada tahun mendatang karena status los pasar masih digratiskan selama setahun.

Terminal Mangolo

Ketua MPI Kolaka, Akbar Dili.

Kondisi Pasar Mangolo tidak jauh berbeda dengan terminal di sekitaran pasar itu. Akbar Dili menambahkan, perlu adanya langkah tegas dari Dinas Perhubungan Kolaka dalam menindaki sopir bandel.

Pasalnya, terminal diresmikan 28 Februari 2019 sebagai kawasan bongkar muat barang dan penumpang ini sunyi.

Mantan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) periode 2016-2018 itu menilai, sunyinya terminal bisa teratasi dengan memaksimalkan fungsi pos jaga. Kalau perlu kata dia, petugas menarik izin angkutnya si sopir apabila bongkar muat dilakukan di luar terminal.

“Yang terpenting petugas harus tegas, kalau perlu ada sopir yang melewati terminal atau mengantar dalam kota yah ditilang, jangan dibiarkan. Kalau perlu tarik izin angkutanya kalau memang bandel. Kalau ada mobil plat hitam beroperasi, libatkan kepolisian untuk menindaki,” jelasnya kepada Sultrakini.com.

(Baca: Terminal Mangolo Kolaka Susah Diramaikan)

Laporan: Zulfikar
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan