Manfaatkan Daun Komba-Komba, Dosen UHO Mampu Tingkatkan Produksi Tanaman Pangan

  • Bagikan
Sosialisasi Tim Dosen PKMI pada warga di kawasan hutan kota di Kelurahan Kemaraya tentang pemanfaatan POBDL pada tanaman pangan. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Sosialisasi Tim Dosen PKMI pada warga di kawasan hutan kota di Kelurahan Kemaraya tentang pemanfaatan POBDL pada tanaman pangan. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Melalui Program Kemitraan Masyarakat Internal Universitas Halu Oleo, kelompok dosen Tim PKMI UHO dari Fakultas Pertanian berdasarkan hasil riset menemukan manfaat daun komba-komba (Eupatorium Odoratum) yang diaplikasikan dalam bentuk pupuk organik berbahan lokal (POBDL) dapat meningkatkan produksi tanaman pangan.

Hal tersebut dibuktikan langsung di permukiman baru warga di RT 7/RW 4 Benggaila Palapa Puncak, Kelurahan kemaraya, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari.

Program Kemitraan Masyarakat Internal UHO tersebut di motori langsung oleh Dr. Hasbullah Syaf sebagai Ketua PKMI dengan anggotanya, yaitu Dr. Harjoni Kilowasid beserta dosen rekannya mampu dibuktikan langsung di wilayah itu melalui beberapa tanamam pangan.

Ketua PKM UHO, Hasbullah Syaf, menjelaskan mengatakan POBDL merupakan pupuk organik berbahan lokal yang bahannya berasal dari tanaman lokal yang bisa didapatkan di lingkungan sekitar.

“Pupuk organik berbahan lokal ini mempunyai banyak manfaat, seperti bahannya yang tersedia langsung di lingkungan sekitar dan tentunya dapat menghemat biaya dan lain sebagainya,” ungkap Hasbullah saat ditemui dilokasi pengabdian, Sabtu (19/10/2019).

Sosialisasi Tim Dosen PKMI pada warga di kawasan hutan kota di Kelurahan Kemaraya tentang pemanfaatan POBDL pada tanaman pangan. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Sosialisasi Tim Dosen PKMI pada warga di kawasan hutan kota di Kelurahan Kemaraya tentang pemanfaatan POBDL pada tanaman pangan. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

Katanya, proses pembuatan pupuk organik berbahan lokal ini sangat mudah dan bahannya pun mudah didapatkan. Bahanya berasal dari tanaman lokal yang ada disekitar, tanaman lokal tersebut seperti daun komba-komba dan tanaman lain juga seperti mangga, pinang, ubi kayu, jati dan maupun bonggol pisang.

“Namun untuk kedepannya, pupuk organik berbahan lokal masih membutuhkan analisis seberapa besar penyediaan unsur hara untuk masing-masing tanaman,” ucapnya.

Ketua jurusan Magister Perencanaan Wilayah UHO tersebut juga bangga dengan antusiasme warga di palapa puncak sejak adanya KKN tematik hingga PKM yang kini berlangsung, dan dengan adanya program tersebut masyarakat Kendari dapat lebih mengenal pupuk organik berbahan lokal dalam rangka meningkatkan produksi tanaman pangan masyarakat.

Sementara itu, Anggota PKM UHO Harjoni Kilowasid mengungkapkan, melihat kualitas aspek tanah di palapa puncak, dia menilai masih memerlukan penambahan bahan organik, baik seperti pupuk kompos yang di beli ataupun di buat.

“Material kompos sendiri yaitu komba-komba, dan yang paling bagus yaitu kombinasi antara daun komba-komba dan patiwala sebagai sumber bahan organik dalam bentuk pupuk kompos,” jelas Harjoni.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan