SULTRAKINI.COM: KENDARI – Berdasarkan data Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPB) Provinsi Sulawesi Tenggara, penyaluran Kredit Usaha Rakyat dari Agustus 2015 sampai 20 Juli 2020 senilai Rp 6,87 triliun dengan outstanding Rp 2,6 triliun. Sedangkan penyaluran KUR pada 2020 sampai 20 Mei 2020 mencapai Rp 846,72 miliar.
Penyaluran KUR di Sultra mulai mengalami perlambatan pada Maret 2020 sebesar 10,47 persen menjadi Rp 222,08 miliar dari bulan sebelumnya dan data terakhir menunjukkan terjadi penurunan drastis pada Mei 2020 yang hanya mencapai Rp 39,92 miliar.
Sementara porsi penyaluran KUR sektor produksi (nonperdagangan) pada 2020 sebesar 57 persen masih di bawah target sektor produksi 2020, yaitu minimal 60 persen. Sedangkan KUR di sektor perdagangan (nonproduksi) mulai menurun dan KUR di sektor produksi mulai meningkat sejak 2019.
Di sisi lain, penyaluran Kredit Ultra Mikro (UMi) oleh Pegadaian dari 2017 sampai 2020 mencapai Rp 14,63 miliar, sedangkan oleh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mencapai Rp 25,93 miliar.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sultra, Mohmmad Fredly Nasution, menerangkan dari data tersebut terlihat sektor yang dominan dibiayai KUR di Sultra adalah sektor perdagangan, sementara sektor perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan sepeda motor juga mengalami kontraksi pada triwulan I tahun 2020 sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
Sektor-sektor perdagangan besar, eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor hanya mampu tumbuh sekitar 2 persen secara yoy. Demikian pula dengan ekonomi Sultra mengalami kontraksi pada triwulan I tahun 2020 dengan tumbuh sebesar 4,37 persen secara yoy.
Jumlah UKM yang terdampak Covid-19 di Sultra sebanyak 17.256 berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan UMKM Sultra.
“Perlu diingat peran UMKM sangat penting dalam menopang perekonomian negara. Kami minta-baik perbankan, Pegadaian, PNM, dan PUJK terkait lainnya untuk mendukung program subsidi bunga, khususnya bagi UMKM di Sultra,” ucapnya, Jumat (24/7/2020).
UMKM diharapkan dapat terbantu dan terus tumbuh di tengah pandemi, serta menjaga stabilitas sistem keuangan sehingga mampu mengungkit pertumbuhan
ekonomi Indonesia, terutama di Sultra. (C)
Laporan: Wa Rifin
Editor: Sarini Ido