Mau Jadi Caleg di PSI? Harus Lolos Uji Panelis

  • Bagikan
Konferensi pers DPW PSI Sultra bersama tim panelis dalam perekrutan bakal calon legislatif, Jumat (23/2/2018). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Partai Solidaritas Indonesia atau disingkat PSI merupakan partai baru yang sudah dinyatakan lolos sebagai salah satu partai peserta pemilu 2019. Menyikapi hal tersebut, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) dan Dewan Pengurus Daerah (DPD) PSI mulai mengambil langkah-langkah strategis dengan membuka penjaringan bakal calon legislatif (Caleg) 2019.

Namun dalam penjaringannya, partai besutan Grace Natalie di DPP itu akan dilakukan dengan metode baru., yakni melibatkan tim panelis khusus guna menguji kemampuan bakal caleg yang akan diusung.

Bahkan dalam pengujian calon, diharuskan melewati beberapa tes khusus dari penguji Najid Husain sebagai pakar politik, Salmi Ariana sebagai aktivis senior perempuan, dan Sarti Ayusran sebagai akademisi yang menggeluti soal lingkungan. Hal itu untuk lebih memahami rekam jejak calon yang akan diusungnya, maupun visi misinya, serta perannya sebagai dewan atau perwakilan masyarakat ketika suatu saat nanti duduk sebagai anggota legislatif.

Sekertaris DPW PSI Sultra, Rahmawati mengatakan bahwa metode penjaringan yang coba dilakukan PSI tidak lain guna mendekatkan kembali politik pada kebajikan, hadir dengan ide baru, gagasan baru, cara baru, orang baru, maupun mesin baru.

“Kami memberikan ruang kepada dewan juri dan publik untuk sama memastikan calon-calon legislatif yang akan dihadirkan PSI benar-benar dan patut untuk mewakili konstituennya. Jadi kami membuka ruang seluas-luasnya dengan membuka rekrutmen secara terbuka melalui media online website PSI. Jadi setelah seleksi administrasi akan dilakukan ujian wawancara langsung oleh dewan juri, dan dewan juri yang akan memberikan penilaian,” ucap Rahmawati saat menggelar konferensi pers di kantor DPW PSI Sultra, Jumat (22/2/2018).

Selain itu, dalam perekrutan calon, kata Ime sapaan akrab Rahmawati, sebagai partai politik baru, PSI tidak lagi tersandera dengan kepentingan politik lama, klientelisme, rekam jejak buruk, beban sejarah, dan citra yang buruk terhadap partai politik sebelumnya. Bahkan PSI memberikan porsi yang besar kepada perempuan untuk terlibat dalam hal ini sesuai dengan syarat pembentukan PSI.

Pendaftaran dapat dilakukan d sekretarias DPW PSI atau masing-masing DPD PSI di 17 kabupaten/kota. 

“Meski sebelumnya PSI telah membuka pendaftaran bagi bakal calon legislatif pada bulan Agustus 2017, tapi menghadapi verifikasi, kita tidak kosen, dan dibuka gelombang kedua ini sampai pada akhir bulan Maret 2018,” jelasnya.

Pada pemilihan legislatif nanti, PSI menargetkan setiap kabupaten/kota di Sultra bisa meraih satu kursi di DPRD maupun di tingkat provinsi. Walaupun itu harus ikuti berkompetisi dengan partai-partai lama yang sudah cukup dikenal dan punya ruang di legislatif akan tetap optimis dengan target tersebut.

Pelibatan panelis dalam perekrutan calon di partai ini juga diapresiasi Najib Husain. Dirinya menilai, langkah-langkah PSI merupakan cara atau metode baru yang patut diapresiasi, karena kadang-kadang setelah ada anggota DPRD sudah tidak bisa ada kritikan lagi dan sesungguhnya partai itu bukan jualan, sehingga penjaringan lebih diperketat. 

“Partai politik ini fungsinya ada tiga, partai politik melakukan rekrutmen, melakukan pendidikan politik, juga partai politik melakukan kontrol sosial. Ini sudah banyak yang hilang dalam partai politik. Jadi saya berpikir bahwa situasi yang hilang ini bisa digunakan PSI dalam perekrutan calon legislatif kita,” ucapnya.

Laporan: Hasrul Tamrin

  • Bagikan