Mayat di Pantai Desa Matahora Bertato Burung

  • Bagikan
Kondisi mayat yang ditemukan di pantai depan SMPN Satu Atap Melai One, Desa Matahora, Kecamatan Wangi-wangi Selatan. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Kepolisian Resor Wakatobi mengaku kesulitan mengungkap identitas mayat pria yang ditemukan di pantai depan SMPN Satu Atap Melai One, Desa Matahora, Kecamatan Wangi-wangi Selatan (Wangsel), Kamis (13/7/2017).

“Agak sulit kita ungkap identitas korban, karena kondisi tubuhnya sudah tidak utuh lagi,” ungkap Kasat Reskrim Polres Wakatobi, IPTU Hardi Sido.

Tidak utuhnya fisik mayat terlihat seperti kaki kanan buntung sampai lutut, kaki kiri ruas jari sudah tidak ada, tangan kanan buntung sampai lengan atas, tangan kiri buntung sampai siku, bagian kepala antara tulang tengkorak dan daging sudah berpisah, kulit perut sudah tidak ada/lubang. Bahkan dalam lokasi tidak ditemukan identitas atau harta benda.

“Hanya tulan belulang yang ditemukan dilokasi,” terang IPTU Hardi Sido.

(Baca: Mayat Ditemukan Depan SMPN Satu Atap Melai One)

Namun hanya ada dua petunjuk awal yaitu koban menggunakan celana trening warna biru bertuliskan adidas dan pada bagian pundak atas belakang tepat di bawah leher terdapat tato dengan model burung berwarna merah, hijau dan hitam. “Sementara kita tunggu hasil pemeriksaan pihak kedokteran RSUD Wakatobi,” jelas IPTU Hardi Sido.

Sementara itu Wakapolre Wakatobi, Kompol Muhadi Walam mengungkapkan akan berkoordinasi dengan polsek yang ada di Kepulauan Kaledupa, Tomia dan Kepulauan Binongko, Kabupaten Wakatobi hingga di kabupaten lainnya.

“supaya kita bisa dapatkan info ada orang hilang atau tidak, kalau ada supaya kita cocokkan,” ujarnya.

Diketahui sudah tiga kali ditemukan mayat yang terdampar di pantai depan SMPN Satu Atap Melai One, Desa Matahora, Kecamatan Wangi-wangi Selatan.

Laporan: Amran Mustar Ode

  • Bagikan